JAKARTA, KLIK7TV.CO.ID – Wakil Bendahara Umum Perkumpulan Pengusaha Pekerja Migran Indonesia (Perpemindo) Anggi Muhammad Nur menyatakan target Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) yang menargetkan akan mengirim 425 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke negara penempatan, menurutnya adalah hal yang sulit dicapai.
Pasalnya, target tersebut sulit dicapai dalam kondisi saat ini lantaran penempatan PMI ke Saudi Arabia masih ditutup.
“Target 425 ribu pertahun memang cukup berat apalagi penutupan sementara (evaluasi SPSK) penempatan PMI ke Saudi Arabia belum ada kepastian hingga saat ini. Tapi bukan mustahil untuk dapat dicapai,” ucap Anggi Muhammad Nur, usai Rakernas ke-1 Perpemindo di D’Padmaya Residence, Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Anggi Muhammad Nur yang juga sebagai Direktur Utama PT Hosana Jasa Persada ini menegaskan, selama belum ada kepastian evaluasi SPSK (penutupan sementara penempatan PMI ke Arab Saudi), mafia penempatan PMI secara non prosedural tetap berjalan dan hal ini dapat mengganggu iklim usaha serta hukum dagang, supply and demand, khususnya negara penempatan Asia Pasific dan negara penempatan lainnya.
Ia berharap, hasil Rakernas ke-1 Perpemindo yang meminta KP2MI segera membuka kembali penempatan PMI ke Arab Saudi dapat menunjang dan membantu KP2MI dalam mencapai target 425 ribu PMI tersebut.
Selanjutnya, Bendahara Umum Satgas P2MI Projo ini juga berharap, pemerintah dan swasta (P3MI) dapat bersinergi dengan lebih baik lagi.
“Target 425 ribu dapat tercapai apabila pemerintah dan swasta dalam hal ini (P3MI) dapat bersinergi lebih baik lagi dan regulasi-regulasinya dipermudah sehingga mengurangi penempatan PMI secara non prosedural dan meningkatkan perlindungan terhadap PMI,” ujarnya. (Red)