TAPTENG. KLIK7TV. CO. ID – Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Dr. Sugeng Riyanta, SH., MH diwakili Plh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Tapteng, Erman Syahrin Lubis, S.Sos, M.AP bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tapteng mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual melalui Zoom Meeting bertempat di Ruang Rapat Garuda Kantor Bupati Tapteng, Senin (22/01/2024).
Rakor Pengendalian Inflasi Daerah ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M. A., Ph.D. Mengawali Arahannya, Mendagri menyampaikan situasi perkembangan situasi perekonomian global dan Indonesia. Secara global, ancaman inflasi disebabkan adanya perang yang mengakibatkan gangguan pasokan seperti gangguan pasokan negara-negara di sekitar Laut Merah. Inflasi Indonesia sebesar 2,61%, merupakan peringkat 55 dari 186 negara berdasarkan inflasi terendah hingga tertinggi per Desember 2023. Inflasi Indonesia peringkat 6 dari 24 negara G20, dan inflasi Indonesia peringkat 4 dari 11 negara ASEAN.
Mendagri menjelaskan, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2 Januari 2024 yang diolah pada 21 Januari 2024, bahwa angka inflasi year on year (yoy) merujuk pada angka 2,61%. Diketahui, minggu ke-3 perkembangan inflasi secara nasional cenderung mengalami penurunan. Meski demikian, Mendagri mengingatkan bahwa inflasi di Indonesia harus terus diwaspadai dengan melakukan langkah-langkah intervensi.
“Langkah yang dilakukan misalnya dengan pemberian bantuan sosial, melakukan gerakan pasar murah, dan upaya-upaya lain untuk menstabilkan harga, kerja sama antar daerah, serta subsidi transportasi dari daerah surplus ke daerah minus,†kata Mendagri, M. Tito Karnavian sembari mengapresiasi capaian inflasi nasional 2,61% merupakan hasil kerja keras semua pihak dan berharap inflasi bulan ke bulan bisa lebih berkurang di bulan Januari 2024 ini.
Dalam rakor ini, Mendagri menekankan pentingnya melakukan gerakan tanam, pendistribusian bantuan kepada keluarga penerima manfaat agar tepat sasaran, mengkampanyekan tidak boros pangan, melakukan rekonsiliasi data, melakukan gerakan stabilitas pasokan dan harga pangan, serta gerakan pangan lokal.
Sementara itu, narasumber lainnya pada rakor pengendalian inflasi daerah ini yaitu Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini memaparkan tentang Tinjauan Inflasi dan Indeks Perkembangan Harga Minggu ke-3 Januari 2024.
“Berdasarkan historis 2020-2023 selalu terjadi inflasi pada bulan Januari, dengan tingkat inflasi yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya (Desember). Sebagian besar kabupaten/kota juga mengalami inflasi, serta beberapa komoditas pangan bergejolak beberapa kali muncul sebagai penyumbang andil inflasi Januari,†terangnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyoroti beberapa komoditas pangan yang berpotensi mengalami inflasi di bulan Januari 2024, meliputi Minyak Goreng, Cabai Rawit, Cabai Merah, Bawang Merah, Bawang Putih, Beras, dan Daging Ayam Ras.
Selanjutnya, Kedeputian III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden menyampaikan Laporan Hasil Pemantauan Harga Pangan Strategis, meliputi perkembangan harga pangan tingkat nasional dan daerah serta tinjauan khusus terkait permasalahan pakan ternak dan kondisi cuaca terkait potensi dampak terhadap produksi pertanian dan bencana daerah. Dijelaskan pentingnya mengundang BMKG dan Pemda perlu memperkuat koordinasi dengan dengan BMKG di daerah untuk mendapatkan informasi prediksi cuaca secara teratur, serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mitigasinya. Selain itu, Kementerian Pertanian melakukan percepatan penyaluran bantuan alat pengering (dryer) untuk daerah yang akan memasuki masa panen dan curah hujan tinggi. Pemerintah daerah juga perlu mendorong penggunaan dryer (bantuan dari pusat yang sudah ada) agar dapat digunakan optimal.
Sementara itu, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (BPN), Nyoto Suwigno menjelaskan terkait aksi dan kebijakan BPN dalam rangka pengendalian inflasi pangan. Menurutnya, tingkat Inflasi nasional bulan Desember 2023 sebesar 2,61% (yoy) turun dari inflasi bulan November 2,86%. Inflasi bergejolak juga turun dari 7,59 menjadi 6,73%. Komoditas dengan kontribusi inflasi terbesar adalah beras, sebesar 0,53% (yoy). Bantuan pangan beras efektif menahan laju inflasi pangan, utamanya beras.
“Dengan inflasi yang menurun ini memberikan harapan pada 2024. Semoga kondisi inflasi dapat lebih baik lagi untuk mewujudkan Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil dalam meredam laju inflasi,†ujarnya.
Kadiv Manajemen Mutu Bulog, Yayat Hidayat F. menjelaskan Upaya Stabilitas Harga Bahan Pangan Perum Bulog. Turut juga sebagai narasumber dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kejaksaan Agung, dan TNI-POLRI.
Turut hadir dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah ini bersama Plh Sekdakab Tapteng di Ruang Garuda Kantor Bupati Tapteng, yaitu mewakili Kapolres Tapteng, Danramil 03 Pandan, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Tapteng, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Tapteng, Plt Kadis Pertanian Tapteng, Sekretaris Dinas Perindag Tapteng, Inspektorat Tapteng, Bappeda Tapteng, BPKPAD Tapteng, Dinas PU PR Tapteng, Dinas Sosial Tapteng, BPS Tapteng, Dinas Ketahanan Pangan Tapteng, dan jajaran Bagian Ekbang Setdakab Tapteng. @(an)