HUMBAHAS, KLIK7TV.CO.ID –
Kepemimpinan bukan hanya tentang tingginya jabatan ataupun kedudukan. Tapi harus punya mata dan punya hati.
Kecamatan Tarabintang yang identik warga penyabar cenderung jadi bahan mainan oleh para pejabat di Kabupaten Humbang Hasundutan. Keluhan dan permohonan sejak Humbang Hasundutan menjadi daerah baru sering hanya sebatas angin lewat para mereka yang diberi tanggung jawab.
Hal ini tampak jalan utama warga yang hampir di seluruh area jalan di kecamatan Tarabintang rusak parah dan sangat kurang perhatian dari pemerintah.
Area jalan rusak adalah jalan kabupaten, tetapi tak ada kebijakan yang keberpihakan selama ini dilakukan pemerintah.

Menurut beberapa keterangan warga, memang pemerintah hari ini tidak lagi bicara moral dan etika sebagai pejabat. Karena semua bisa membuat alasan semanis mungkin jika jawaban atas pertanyaan seseorang tetap memuaskan. Namun, yang kita lihat saat ini ketiadaan perasaan dan empati,” jelas mereka.
Kita sudah lelah berharap puluhan tahun lamanya, karena kita bukan lagi anak kecil yang hanya diberi permen sudah puas,” terang mereka.
Dengan kondisi jalan yang selalu rusak dan menjadi akses yang setiap hari kami lewati, kadang memang benci dan berharap para pejabat ini tidak mesti ada lagi di negeri ini,” imbuh mereka.
Kalau disebut kami pasrah, satu sisi memang bisa dinilai demikian, cuman yang kami pikirkan kenapa mereka tak bisa membuka hati dan bertindak sewajarnya saja sebagai pejabat negara. Karena kalau saat pejabat saja mereka tidak bisa berbuat apa-apa dari sisi manfaat di dunia ini, apalagi setelah bukan lagi pejabat. Tentu akan tak ada lagi kegunaan mereka kan?,” tegas mereka sembari mengungkapkan pertanyaan penyadaran.
Artinya, sebagai warga kami patuh, namun sebagai pejabat negara yang ada di Indonesia ini kiranya tak lagi hanya sebatas duduk dikursi bagus, jalan-jalan dengan kenderaan bagus, rumah pemberian rakyat yang mewah bahkan hampir yang semua di miliki saat ini dari rakyat. Tetapi berfikirlah mereka bagaimana saya sebagai pejabat negara betul-betul ada gunanya setidaknya untuk sebagian dan bahkan keseluruhan,” pungkasnya.
Karena hingga saat ini jika kita mengacu pada prinsip perhitungan, apa yang sudah diberikan negara pada rakyat dan sebaliknya tentu menterjemahkan bahwa ada saling memberi dan menerima,” tandasnya.
Sehingga dengan alasan inilah kita sangat keberatan dengan sistem yang telah dilaksanakan di wilayah kita ini yang mereka disebut sebagai pejabat negara mulai dari kepala Desa, Camat dan jajaran lain, kepala dinas dan hingga bupati serta wakil rakyat tak mampu menerjemahkan kedudukan mereka di hadapan rakyat. Karena jika sudah mampu memahami apa fungsi mereka, semestinya kondisi jalan rusak ini tak terjadi selama puluhan tahun lamanya hingga saat ini” tutup mereka.( Klik7tv )