JAKARTA, LINDO – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Pdt. Penrad Siagian, menghadiri pertemuan bersama Asosiasi Persatuan Pengajar Swasta Sumatra Utara (PPSSU), di Gedung Sekolah Swasta Pencawan, Medan, Sumatra Utara (Sumut), Senin (16/12/24).
Pertemuan ini membahas isu strategis, mulai dari pencegahan narkoba hingga persoalan tenaga guru honorer swasta yang mengemuka di Sumatra Utara (Sumut).
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua PPSSU Sumut Masty Pencawan, Sekretaris PPSSU beserta pengurus, serta Ketua PPSSU Kota Medan dan jajarannya.
Dalam diskusi, PPSSU menyampaikan kekhawatiran terhadap tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Sumut, yang menjadi salah satu daerah dengan prevalensi narkoba tertinggi di Indonesia.
Ketua PPSSU, Masty menyampaikan, bahwa pihaknya telah menjadikan siswa-siswi di sekolah swasta sebagai ujung tombak dalam kampanye anti-narkoba, yang akrab disebut kawan sebaya.
Hal itu dilakukan melalui berbagai program sosialisasi yang melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) tingkat Provinsi Sumatra Utara.
“Kami sering melakukan sosialisasi pencegahan narkoba di lingkungan sekolah swasta di Sumut, juga membiayai kawan-kawan sebaya ini sosialisasi di gereja, masjid dan karang taruna,” ucap Masty di hadapan Penrad.
Kendati demikian, ia menyayangkan sikap BNN yang dinilai kurang mendukung kegiatan ini. “Namun kami mengeluhkan BNN sering kurang memberikan dukungan program kami,” tuturnya.
Masty berharap, Penrad Siagian dapat menyampaikan kepada BNN Pusat bahwa upaya ini adalah tanggung jawab bersama.
“Jadi kami harapkan kepada Senator Pdt. Penrad Siagian untuk menyampaikan hal ini kepada BNN Pusat dan BNN Provinsi, bahwa pencegahan ini adalah tugas kita bersama,” kata Masty.
Merespons hal tersebut, Pdt. Penrad Siagian menilai kampanye anti-narkoba oleh generasi muda adalah langkah strategis.
Penrad juga menyampaikan, ia pernah menyelenggarakan pertandingan sepak bola antar sekolah bola dua tahun lalu sebagai kegiatan positif guna menghindarkan mereka dari penggunaan narkoba.
“Upaya pencegahan ini juga beririsan dengan meminimalisir terjadi begal di Provinsi Sumatra Utara. Karena dinilai, yang terlibat dalam pelaku begal adalah termasuk pengguna narkoba. Tidak menutup kemungkinan termasuk generasi muda. Maka upaya kita adalah harus dimulai dari sekolah untuk mendorong pencegahan penggunaan narkoba,” ujar Penrad.
“Soal generasi muda berbicara tentang narkoba, saya melihat ini sangat menarik dan orisinal untuk mengampanyekan tentang narkoba. Pemerintah yang bertanggungjawab menjaga republik ini, menjaga generasi muda karena mereka yang akan menjadi generasi produktif untuk Indonesia Emas tahun 2045,” imbuhnya.
Ia berjanji akan mendorong BNN mendukung program PPSSU sebagai agenda reguler dalam kampanye anti-narkoba.
“Saya akan menyampaikan kepada BNN agar program PPSSU didukung dan dijalankan sebagai program yang reguler untuk bahan kampanye anti narkoba,” kata Penrad. (Red)