Wamen Christina Jajaki Potensi Pasar Baru Penempatan Pekerja Migran di Uzbekistan dan Asia Tengah

JAKARTA, KLIK7TV.CO.ID – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) Christina Aryani, menjajaki peluang pasar baru penempatan pekerja migran Indonesia di Asia Tengah, khususnya Uzbekistan dan Kirgizstan.

Hal tersebut menjadi pembahasannya dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Uzbekistan (merangkap Kirgizstan dan Tajikistan), Siti Ruhaini Dzuhayatin melalui pertemuan daring di Jakarta, Senin (22/12/2025).

Wamen Christina mengatakan, pertemuan ini untuk pemetaan awal potensi penempatan pekerja migran Indonesia di sektor hospitality dan pendidikan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan jumlah wisatawan di dua negara tersebut, termasuk kawasan Asia Tengah.

“Ini masih tahap pemetaan, namun kami melihat ada potensi yang menjanjikan di Asia Tengah, khususnya Uzbekistan dan Kirgizstan. Pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisatanya meningkat, sehingga membuka peluang kerja bagi pekerja migran Indonesia,” ujar Christina.

Berdasarkan pemetaan KBRI Tashkent, kata Christina, sektor hospitality yang berpotensi diisi antara lain hotel, kafe dan restoran, barista, chef, spa terapis, housekeeping, dan bidang layanan lainnya.

Sementara di sektor pendidikan, peluang terbuka bagi tenaga pendidik atau guru bahasa Inggris dan Matematika.

Di sektor pendidikan, Wamen Christina akan melakukan koordinasi lanjutan dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek), mengingat sistem pendidikan di wilayah tersebut menggunakan standar Cambridge dan International Baccalaureate (IB).

“Ini untuk memastikan kesiapan sertifikasi serta pemetaan institusi pendidikan di Indonesia yang dapat menjadi sumber tenaga pendidik,” ungkap Christina.

Sementara untuk sektor spa dan hospitality lanjutnya, regulasi di negara tujuan relatif terbuka, tanpa pembatasan kuota, dengan sistem penempatan dilakukan langsung pemberi kerja, bukan melalui agensi.

“Sehingga memerlukan skema penyiapan dan pelindungan yang tepat,” ujarnya.

Adapun gaji yang bisa didapatkan berkisar di angka USD700–USD1.200 per bulan dengan fasilitas akomodasi dan tiket pulang-pergi yang ditanggung pemberi kerja untuk sektor hospitality.

Sedangkan di sektor pendidikan, menawarkan gaji USD 500–USD1.500, dilengkapi akomodasi, uang makan, serta biaya pengurusan visa.

“Yang terpenting adalah membuka opsi pasar baru, khususnya pasar Asia Tengah dan sekitarnya. Ini bisa menjadi pintu masuk strategis bagi pekerja migran Indonesia ke pasar kerja yang sedang tumbuh,” pungkas Christina Aryani. (ARMAN R)

Pos serupa