MEDAN, KLIK7TV.CO.ID – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Ir Abdul Lubis MSI merasa bangga dan berterima kasih karena dapat berkumpul untuk membincangkan isu yang sangat penting yaitu penyusunan materi uji kompetensi guna mendukung terselenggaranya sertifikasi kompetensi yang berkualitas mewujudkan Indonesia konsisten pada masa yang akan datang.
Hal itu dikatakan Abdul Haris Lubis ketika membuka Bimbingan Teknis Sertifikasi Kompetensi 2024 di Hotel Saka Medan yang berlangsung Kamis sampai Sabtu (18-20 April 2024).
Kegiatan itu diinisiasi oleh SMK Negeri 9 Medan diikuti 60 peserta acesor P-1 dan P-3 dihadiri Kabid Pembinaan SMK Disdik Provsu Dr Suhendri MA, Kepala SMK Negeri 9 Medan M Sofa Ananda SPd, MPd menghadirkan dua narasumber Muhammad Imam Hanafi, S.Pd memaparkan Pengenalan SKKNI dan KKNI dan Yan Ardi, SH memaparkan Pembuatan Skema Sertifikasi.
Lanjut Haris, kegiatan ini merupakan salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia khususnya di Provinsi Sumatera Utara.
Dalam dunia yang semakin kompetitif kesiapan siswa dalam menghadapi tantangan zaman menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, sertifikasi kompetensi tidak hanya sekedar formalitas melainkan sebuah validasi keahlian yang esensial untuk Kebutuhan industri dan dunia kerja saat ini.
“Saya mengajak para peserta untuk mengikuti setiap sesi pelatihan dengan serius dan memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Berterima kasihlah dengan instruktur dan narasumber yang telah berpengalaman serta jalin komunikasi dengan peserta lain untuk memperluas jaringan,” ujarnya.
Kepada para instruktur dan fasilitator, Kadis berharap agar dapat memberikan materi dengan metode yang efektif dan menarik sehingga dapat memotivasi para peserta untuk aktif dalam setiap kegiatan keberhasilan bimbingan teknis ini sangat tergantung pada dedikasi dan komitmen semuanya.
“Mari kita bersama-sama mendukung program ini dengan harapan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan siap pakai. Melalui kegiatan ini kita berupaya keras untuk terus memperkuat kapasitas siswa SMK di Provinsi Sumatera Utara, sehingga mereka tidak hanya siap kerja namun juga siap menjadi bagian dari solusi untuk tantangan yang dihadapi oleh industri dan masyarakat kita kedepannya,” paparnya.
Berkenaan dengan hal tersebut SMK di Sumatera Utara tambah Haris diharapkan terus berbenah dalam rangka menghadapi perubahan dan tantangan era revolusi industri 4.0.
SMK harus melakukan penguatan Link and Match antara SMK dan dunia usaha dunia industri (DUDI). Melalui kerjasama berkelanjutan, penyelarasan kurikulum, perluasan kesempatan praktik kerja industri bagi guru dan peserta didik di DUDI.
Hadirnya praktisi industri lebih banyak menjadi guru tamu di SMK untuk memperkuat Teaching Factory yang bagi SMK Negeri akan memperkokoh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) SMK yang saat ini sedang berproses untuk penuntasan.
Disamping itu hadirnya bursa kerja khusus (BKK) SMK dan lembaga sertifikasi profesi pihak pertama (LSP P-1) di Sumatera Utara harapannya tahun ini semakin bertambah.
“Saya yakin dengan kerja keras dan tekad yang kuat kita akan mencapai tujuan ini guna mewujudkan Sumatera Utara hebat dan lebih baik. Hanya dengan semangat yang sama untuk membuktikan SMK bisa hebat, siap kerja, santun, mandiri dan kreatif,” terangnya.
Sementara Kabid Pembinaan SMK Disdik Provsu Dr Suhendri MA mengaku, menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 pendidikan vokasi secara dinamis dan mampu menyelenggarakan pendidikan berbasis kompetensi.
“Dibutuhkan komitmen yang tinggi agar pendidikan vokasi mampu menghasilkan lulusan yang berkompeten dalam bidang literasi data, literasi teknologi dan literasi manusia sebagai tenaga kerja produktif dan profesional yang diakui secara nasional dan internasional,” katanya.
Sedangkan Kepala SMKN 9 Sofa Ananda mengatakan, tuntutan tentang peningkatan kualitas lulusan pendidikan vokasi terus berkembang seiring perkembangan dunia industri.
“Apalagi sudah memasuki era revolusi industri 4.0 pendidikan dan proses belajar di pendidikan vokasi harus dirancang agar menyerupai tempat kerja di dunia industri dan atau dunia usaha baik peralatannya sarana prasarana pendukungnya keterampilan penggunaan alat kerja dan mesin produksi maupun budaya kerjanya,” tutur Sofa.
Reporter : Marlan Pasaribu