JAKARTA, KLIK7TV.CO.ID – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding beserta jajarannya melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) Penempatan Pekerja Migran Indonesia.
“KUR kita kaji ulang agar bisa fleksibel Untuk membantu PMI. Salah satu masalah pada calon PMI adalah biaya pemberangkatan cukup tinggi dan biaya pelatihan juga besar,” kata Menteri Abdul Kadir Karding Kepada wartawan usai rapat koordinasi, di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (23/12/24).
Menurut Karding, dengan KUR ini agar dua problem ini bisa terpenuhi , termasuk mengenai modal usaha setelah PMI pulang dari luar negeri.
Karding mengungkapkan, dalam Rapat Koordinasi dengan Menko Perekonomian, ia menyampaikan gagasan mengenai KUR PMI. “Alhamdulillah beberapa gagasan yang disampaikan dalam rapat ini diterima oleh Kemenko Perekonomian,” ucap Karding.
Seperti tambah Karding, dalam KUR pihak mendorong agar bank bisa mengcover biaya pemberangkatan dan pelatihan. “Kami minta terbuka untuk lebih banyak lagi bank, jangan bank bank terbatas,” ujarnya.
Kementerian P2MI juga minta semua bank yang memberikan KUR supaya punya collection agent atau agen penagiha diluar negeri tempat PMI bekerja. “Bunganya tetap 6 persen, dengan sistem ada penjamin KUR,” terang Karding.
Terkait Devisa Negara dari penempatan PMI, pihaknya tidak menargetkan Devisa negara. “Yang jelas Devisa negara bertambah, asal jangan mengurangi pelindungan PMI, lebih utama pelindungan PMI, setelah itu devisa negara,” ucapnya. (ARMAN R)
