MEDAN, KLIK7TV.CO.ID – Ketua Komite SMK Negeri 1 Sibiru-biru Jadi Barus menegaskan bahwa bangunan podium senilai Rp 27,5 juta adalah berasal dari sumbangan ikhlas orang tua siswa/siswi dan bukan pungutan liar.
Oleh karenanya kepada semua orang tua siswa/siswi hendaknya jangan mudah terhasut atau terprovokasi atas oknum yang tak bertanggung jawan menyebarkan berita bohong (hoax) yang membuat keresahan sehingga dapat mengganggu proses belajar para peserta didik.
Hadir dalam temu silaturahmi terkait pemberitaan Pungutan Podium di SMKN 1 Sibiru-biru, Selasa (5/8/2025) antara lain, Kepala SMKN 1 Sibiru-biru Saidi Antonius Simanjuntak, Wakasek Bidang Kurikulum Darman Ginting, Wakasek Bidang Kesiswaan Nurleini Barus, Wakasek Bidang Sapras Eva Novelina Siahaan dan salah seorang orang tua siswa Juneidi Ginting.
“Sebelum dibangun podium dulunya lokasi itu asal tanahnya kuning dan berlumpur serta becek sewaktu dipakai upacara anak-anak kita. Akhirnya komite mengundang rapat semua orang tua mencari solusi dengan membangun podium,” ujarnya.
Rapat yang digelar Agustus 2024 itu disepakati melakukan sumbangan dari swadaya semua orang tua yang hadir. Hasil rapat mendukung untuk bangunan podiun dan tidak ada paksaan.
Memang diusulkan orang tua menyumbang Rp 100.000 tiap orang Jika anaknya ada 2 orang boleh menyumbang Rp 50.000 per orang. Bagi yang kurang mampu/ orang miskin tidak dikutip sumbangan.
Setelah itu di September 2024, komite bersama pimpinan sekolah dan jajarannya baru mendapatkan sumbangan sebesar Rp 10 juta. Selama tiga minggu, bangunan podium selesai dikerjakan namun pihak sekolah masih berutang Rp 16 juta lebih.
Ironisnya kata Jadi Barus, muncul berita tuduhan pungutan yang ditujukan kepada Kepala SMKN 1 Sibiru-biru di media sosial dan akun TikTok “Pendidikan Hancur” Kepala SMKN 1 Sibiru-biru Deliserdang Adakan Pungutan Rp 100 rb per Siswa, sehingga memicu warga sekolah menjadi resah. Padahal bangunan podium itu keinginan orang tua dan bukan inisiatif kepala sekolah.
Bayangkan berita itu muncul di Agustus 2025, sementara bangunan podium telah digunakan selama setahun. Atas polemik itu, pimpinan sekolah dan komite kembali mengundang orang tua yang bertujuan untuk mengembalikan sumbangan yang telah diberikan untuk bangunan podium.
“Semua orang tua menolak apalagi menerima sumbangan yang sudah diberikan ke sekolah. Itu bukan pungli dan orang tua mendukung untuk kemajuan SMKN 1 Sibiru-biru dan memang itu sumbangan ikhlas dari swadaya orang tua,” ujarnya.
Mereka melihat bukti fisik dari yang sudah dibuat. “Mereka sangat mendukung apa yang sudah kita lakukan itu sehingga aktivitas belajar anak-anak itu untuk bidang olahraga khususnya sangat berjalan lancar dan nyaman,” terangnya.
Usai musyawarah komite bersama orang tua dan menyikapi tudingan kepada pimpinan sekolah maka sumbangan sukarela untuk bangunan podium dihentikan dan tak ada sumbangan apapun lagi.
“Segala utang akan ditanggulangi pihak sekolah. Kenyamanan siswa belajar itu yang terpenting. Mungkin polemik itu hanya salah paham (miskomunikasi) dan jangan sampai terulang lagi,” pinta Jadi.
Reporter : Sabam Silitonga