MEDAN, KIK7TV.CO.ID – Kekalahan 42 Peserta Anak Didik di Lomba LKS (Lomba Kompetensi Siswa) Sekolah SMK tingkat nasional untuk jadi bahan evaluasi. ,” Hal itu disampaikan Ketua Kontingen LKS Dinas Pendidikan Sumut Dewi Sartika Simbolon kepada wartawan belum lama ini.
” Lomba LKS Sekolah SMK pada tingkat nasional yang diadakan di Provinsi Lampung mulai tanggal 19 – 24 Agustus 2024 telah berakhir Sabtu (24/8/2024), Kekalahan dan kemenangan merupakan hal yang biasa terjadi.
Dewi menyatakan meraih kemenangan tentu menjadi sebuah tujuan dan harapan utama dalam setiap perlombaan.
Namun, terkadang harapan tak selamanya bisa terwujud.,”ujarnya.
“Kekalahan menjadi hasil yang harus diterima.
Bisa menerima kekalahan bukan perkara yang mudah. Apalagi jika dalam mengikuti perlombaan LKS SMK tingkat nasional, Anak didik 42 peserta lomba LKS SMK itu sudah bekerja keras dan memberikan yang terbaik demi menjadi juara, ” ucap Dewi Sartika.
Oleh karena itu, saat menerima kekalahan tersebut sebaiknya tidak terus bersedih apalagi kecewa. Jika hasil tak sesuai dengan harapan, harus bisa menerima dengan lapang dada.
Gagal menjadi yang terbaik dalam sebuah Perlombaan bukan akhir dari segalanya. Perlu diingat, di balik kekalahan tersebut pasti ada pelajaran yang bisa dipetik,”tandas Dewi.
Lebih jauh Ketua Kontingen Lomba LKS SMK tingkat nasional Dewi Sartika meminta kepada 42 peserta anak didik mari tunjukkan bahwa kita adalah petarung yang berjiwa besar menerima kekalahan meskipun awalnya mungkin memiliki reaksi spontan terhadap kekalahan, Jika kita tidak bisa menerima kekalahan dengan jiwa yang besar. Berbagai alasan diutarakan hanya untuk menutupi kekurangan yang kita milik, ” ucapnya.
” Hal ini tentu bukanlah mental yang dimiliki para juara karena mental juara tidak akan punya pemikiran semacam itu. Jika kita masih suka mencari alasan dan suka mengambinghitamkan orang lain,” ucapnya.
Sambungnya anak didik harus tetap percaya diri bahwa kita memiliki potensi dahsyat dan berusaha untuk mengoptimalkan potensi itu. Saat hasil tidak sesuai yang kita harapkan, artinya ada hal yang harus diperbaiki pada diri kita. Bukan menyalahkan orang lain.
Hal terpenting saat menerima kekalahan adalah dengan melakukan evaluasi diri, “pintanya.
Kemudian Dewi menghimbau kepada anak didik untuk evaluasi ini bisa di lakukan dengan banyak merenungkan dan meminta masukan dari orang lain, dan mau menerima kritik dan saran.
Dengan kekalahan mari evaluasi diri ini akan menjadikan kita lebih peka terhadap kelemahan diri dan selalu berupaya untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Pejuang sejati dalam keadaan apa pun, ia selalu belajar untuk mengasah diri untuk menjadi pemenang. Perlu diingat, di luar sana, lawan-lawan kita juga belajar terus,”pungkasnya.
Selanjutnya kegagalan yang kita peroleh dari berpartisipasi di perlombaan tersebut. penting untuk diingat bahwa persaingan adalah sebatas kemenangan dan kekalahan.maka jadikan suatu hasil dan manfaat yang di peroleh setelah mengikuti pertarungan, seperti latihan khusus serta mengasah kemampuan dalam hal keterampilan. Cara ini dapat di gunakan untuk memusatkan perhatian pada hal-hal yang positif sehingga dapat menjadi pemenang dalam kesempatan berikutnya, ” ucap Dewi Sartika.
Untuk tahun ini kontingen LKS SMK dari Sumut memang belum beruntung mencapai juara ,Tahun ini kita memang gagal mendapat juara tapi tahun depan kita harus dapat juara dan meraih medali baik emas, perak dan perunggu, “ucapnya.
Disisi lain dengan kekalahan tim kontingen lomba LKS SMK dari Provinsi Sumatera di tingkat nasional yang di adakan di provinsi lampung harus di perbaiki dan di evaluasi kedepannya. Kekalahan ini harus diterima dengan lapang dada, ” tutup Dewi.
Reporter : Marlan Pasaribu