Inilah Hasil Acara Malaysia Halal Logistic Conference 2.0 yang Dihadiri ASDEKI

JAKARTA, KLIK7TV.CO.ID – Bertempat di Fives Hotel, Johor Bahru, Malaysia, digelar acara Malaysia Halal Logistic Conference 2.0, pada Minggu (27/10/24), yang diikuti oleh 80 Peserta, yang merupakan gabungan peserta dari dua negara Indonesia dan Malaysia.

Acara tersebut melibatkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Propinsi Sumatera Utara, Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (ASDEKI) dan Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI), yang bekerja sama dengan Persatuan Profesional Eksekutif Halal Malaysia dan unsur/organisasi bidang terkait negara Malaysia.

Konferensi ini menghasilkan persetujuan untuk merumuskan resolusi – resolusi, antara lain :

  1. Memahami bahwa pelaksanaan logistik halal merangkum aspek Kepatuhan syariah yang menyeluruh dengan memastikan zero defect dalam setiap rantaian bekalan.
  2. Mengetahui dan mematuhi garis panduan khas yang dikeluarkan oleh badan berkuasa, JAKIM, serta keperluan standar yang ditetapkan bagi memudahkan rujukan untuk semua pihak, termasuk pemohon pensijilan halal.
  3. Memastikan setiap pihak mempunyai pengetahuan dan kesadaran penuh mengenai setiap aspek dan elemen halal agar pengurusan logistik berlandaskan prinsip halalan toyyiban.

Pada acara Malaysia Halal Logistic Conference 2.0 dihadiri, antara lain: Andreza Sethia Dasuki dan Mohamad Rizali Noor dari Konsulat Jenderal RI Johor Bahru, Ketua Umum Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (ASDEKI) Khairul Mahalli .

Dari Malaysia, antara lain dihadiri Dinesh Shanker Supramaniam dan Raj Nadarajan dari JohorPort. Kemudian, Datuk Shahruli Allam Shah Bin Abdul Halim dan Mohd Fareez Bin Abdul Rashid dari TLP Terminal.

Adapun agenda lainnya antara delegasi Indonesia dengan delegasi Malaysia, yaitu :

  1. MoU atau Nota Kesepahaman antara Persatuan Profesional Eksekutif Halal Malaysia (PPEHM) dengan ASDEKI.
  2. Temu koordinasi dengan Konjen RI Johor Bahru, Malaysia, untuk peningkatan investasi, perdagangan, industri, jasa khususnya Indonesia dengan Johor Bahru, Malaysia.
  3. Kerja sama dengan Johor Port, untuk kelancaran arus logistik dan orang dari/ke Indonesia Malaysia. Juga mengenai perbandingan biaya biaya ke Pelabuhan.
  4. Kerjasama dengan Tanjung Langsat Port Keterpaduan koordinasi kawasan industri dengan Pelabuhan. Dibahas cost logistik yang berdaya saing untuk pasar produk ekspor Indonesia.

Ketua Umum ASDEKI Khairul Mahalli dalam pesan singkatnya mengatakan, delegasi Indonesia sudah berkoordinasikan menyangkut halal dengan Persatuan Profesional Eksekutif Halal Malaysia.

“Kami mau melihat bagaimana persepsi mengenal halal berkaitan dengan logistik,.kebersamaan ini bermula antara Indonesia dan Malaysia, langkah selanjutnya untuk mengkonsolidasikan se Asean,” ucap Mahalli.

Begitu juga lanjutnya, pihaknya mempelajari Pola pola kerja sama kemitraan ini, sehingga bagaimana mendefinisikan halal yang berkaitan dengan logistik produk dan hal hal lain yang terkait pengadaan industri dan jasa.

“Kami juga berkoordinasi dengan konsulat Jenderal RI di Malaysia, yaitu di Johor Bahru. Pak Konjen dan staf terkait hal ini sangat mendukung peningkatan arus barang dan penumpang dari Indonesia via Johor Bahru dan ini diikuti dengan perdagangan, investasi, dan juga bagaimana menggerakkan sektor riil yang berkaitan dengan produk produk UMKM,” ungkap Mahalli.

Karena menurut Mahalli, posisi Johor Bahru ini sangat dekat dengan Singapura, yang berkaitan dengan trading house bisa menampung produk produk UMKM untuk bisa memperluas pangsa pasar produk Indonesia.

“Kamu juga berkoordinasi dengan Johor Port, menjadi alternatif bagi arus barang kita via Malaysia,” ujarnya.

Juga tambahnya, bagaimana bisa mendapatkan cost logistik yang kompetitif. “Kami mengkonsolidasikan produk produk Indonesia yang akan diekspor dan juga pangsa pasar nya dan cost logistik yang berdaya saing sehingga produk Indonesia bisa dipasarkan ke Mancanegara secara optimal. (ARMAN R)

Pos serupa