Doa di Tengah Ladang Kering dan Retak

NGAJUK, KLIK7TV.CO.ID – Langit biru terlalu jauh, awan lalu enggan meneteskan rindu. Di ladang yang gersang, meski keringat jatuh bercucuran, namun air tak pernah pasti.

Berbekal doa yang disulam setiap pagi, para petani tetap menanam harap di tanah yang kering dan retak. Saat sawah memucat, daun hanya merunduk lesu dan bermimpi dapat menguning.

“Air di sini sangat susah, kami petani hanya bisa pasrah. Tanam ya sebisanya, kalau hujan ya mungkin bisa padi, tapi kalau nggak ada hujan ya terpaksa tanam lainnya. Kami nggak punya pilihan, daripada harus gagal panen dan merugi,” kata Sudiro, warga Desa Lengkong, beberapa waktu lalu.

Dengan kondisi itu, ia mengaku tak henti-hentinya berdoa agar kesulitan itu segera berlalu dan kehidupannya bersama para petani lain di desanya dapat lebih sejahtera.

“Kalau doa terus, karena kami yakin Tuhan saying dengan kami. Entah kapan, pasti suatu saat nanti Tuhan akan mendengar dan mengabulkan doa kami,” ujarnya.

Setelah bersabar selama puluhan tahun, angin segar pun menyapa pahitnya kisah para petani di Kecamatan Ngluyu dan Lengkong, Kabupaten Nganjuk. Air yang mereka rindukan selama ini, akhirnya tak lagi menjadi fatamorgana.

Tak tanggung-tanggung, untuk membantu kesulitan para petani dan meningkatkan kesejahteraannya, sebanyak 5 unit sumur bor dibangun melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 0810/Nganjuk.

“Keseluruhan dalam TMMD di Nganjuk kali ini kami membangun sumur bor sebanyak 5 unit yang tersebar di Kecamatan Ngluyu dan Lengkong,” kata Dansatgas TMMD ke-124 Kodim 0810/Nganjuk, Letkol Inf Andi Sasmito usai upacara penutupan TMMD ke-124 yang dilaksanakan di Lapangan Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, Rabu (4/6/2025).

Dari kelimanya, ungkapnya, 4 unit berada di Kecamatan Lengkong, tepatnya di Desa Prayungan, Lengkong, Tempuran, dan Gampeng. Satu unit lainnya di Desa Lengkong Lor, Kecamatan Ngluyu. Keberadaan kelima sumur bor itu ditargetkan mampu mengairi lahan pertanian seluas 77 hektar.

Tak hanya untuk pertanian, Andi menyebut, sumur-sumur bor itu juga diperuntukkan untuk mencukupi kebutuhan air bersih warga sehari-hari yang dapat menjangkau 2.940 kepala keluarga.

Pria yang juga menjabat sebagai Dandim 0810/Nganjuk itu menjelaskan, selain pembangunan sumur bor, pada pelaksanaan TMMD yang dilaksanakan di wilayahnya juga terdapat sasaran fisik lainnya yang berupa pengecoran jalan sepanjang 1.100 meter yang menghubungkan Desa Lengkong Lor, Kecamatan Ngluyu dan Desa Sumbermiri, Kecamatan Lengkong. Serta renovasi rumah tidak layak huni (Rutilahu) sebanyak 13 unit.

Terkait berbagai sasaran yang saat ini telah rampung 100 persen, Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro menegaskan, pihaknya siap untuk melanjutkan dan merawat berbagai hasil yang telah dicapai.

“Kami dari pemerintah daerah (Pemkab Nganjuk) nanti akan selalu support dalam perawatan. Kita juga masih punya tanggung jawab melanjutkan pengecoran jalan yang telah dilakukan kurang lebih sekitar 7 kilometer,” terangnya.

“Ke depan akan kita pantau lagi kondisinya seperti apa? Yang jelas, sesuai dengan visi misi dari Bupati dan juga Wakil Bupati, fokus kita terkait dengan infrastruktur akan terus menjadi prioritas,” imbuhnya.

Ditanya tanggapannya tentang pelaksanaan TMMD yang telah dilaksanakan, pria yang akrab disapa Hendy itu memberikan apresiasinya terhadap para prajurit TNI yang diterjunkan.

“TMMD ini sangat luar biasa, saya mengikuti dari awal, dari paparan di Kodam, sampai pembukaan, sampai penutupan, ratusan personel yang diturunkan langsung rekan-rekan dari TNI langsung tidur di rumah masyarakat dan menjadi satu dengan masyarakat. Ini adalah bentuk bahwa TNI benar-benar bersama dengan masyarakat dan TNI untuk rakyat,” ujarnya.

Sementara itu, Danrem 081/DSJ, Kolonel Arm Untoro Hariyanto menegaskan, TMMD ke-124 Kodim 0810/Nganjuk yang telah dilaksanakan sebagai upaya untuk membantu pemerintah guna mempercepat pembangunan di daerah yang tertinggal.

“TMMD yang dilaksanakan ini dalam rangka mengisi celah-celah keterbatasan pembangunan yang belum terjangkau oleh program lainnya. Ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan di daerah yang tertinggal sehingga pembangunan bisa merata,” kata Pamen TNI AD abituren Akmil 1998 itu.

Mengenai berbagai hasil yang dinilainya telah tepat sasaran dan sesuai target, Untoro berharap hal itu akan dapat memberikan dampak positif dan luas bagi masyarakat.

“Dengan adanya infrastruktur yang semakin baik setelah adanya TMMD, tentunya ini sangat membantu masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari. Dengan kondisi ini, tentunya kita harapkan akan membuat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat akan semakin baik,” sebutnya.

Pos serupa