JAKARTA, KLIK7TV.CO.ID —Komitmen Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) dalam mendukung penguatan riset dan pengembangan nasional kembali ditunjukkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiksaintek), pada gelaran Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) Indonesia 2025 yang bertempat di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung, Jumat (8/8/2025).
Penandatanganan ini merupakan tindak lanjut atas pembahasan intensif antara kedua pihak yang telah menyepakati kerja sama strategis di bidang riset dan pengembangan kelautan, khususnya dalam mendukung program nasional di bidang hidro-oseanografi. Danpushidrosal Laksamana Madya TNI Dr. Budi Purwanto, S.T., M.M. hadir secara langsung dan turut menandatangani dokumen kerja sama tersebut.
Dalam acara tersebut Danpushidrosal didampingi oleh Kapoksahli Danpushidrosal Laksamana Pertama TNI Dyan Primana Sobaruddin, M.Sc., Aspamkersamtas Danpushidrosal Kolonel Laut (E) Renny Lilik Asmoro, S.T., Kadiskum Pushidrosal Kolonel Laut (H) Teguh Sudiyanto, S.H., H.Hum., Pabankersamtas Pushidrosal Letkol Laut (P) Albert Mahendro Yudono, S.T., M.Sc., Koorsmin Pushidrosal Letkol Laut (P) Y. Kalambo dan Perwira Spamkersamtas Pushidrosal.
Penandatanganan dilakukan ini menjadi bagian penting dalam rangkaian acara KSTI 2025 yang mengusung semangat kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan pentahelix, pemerintah, akademisi, industri, masyarakat, dan media. Forum ini dihadiri lebih dari 2.500 peserta dan menjadi wadah strategis untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam memajukan inovasi dan teknologi nasional.
KSTI 2025 juga menghadirkan tokoh-tokoh kelas dunia dalam sesi plenary, termasuk Prof. Brian Schmidt, penerima Nobel dari Australian National University, serta Prof. Chennupati Jagadish, ilmuwan terkemuka dalam bidang teknologi material. Kehadiran mereka memberikan inspirasi dan perspektif global dalam mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Melalui kerja sama ini, Pushidrosal dan Ditjen Riset dan Pengembangan bertekad memperkuat kapasitas nasional dalam pengelolaan data kelautan, inovasi teknologi pemetaan laut, serta dukungan terhadap program strategis nasional dan pertahanan negara berbasis riset dan data ilmiah.
Penandatanganan PKS ini tidak hanya mencerminkan sinergi kelembagaan, namun juga menjadi langkah konkret dalam mempercepat pembangunan nasional yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, selaras dengan misi Asta Cita Presiden Republik Indonesia untuk mewujudkan kemandirian ekonomi, keberlanjutan sosial, dan kemajuan teknologi.@Red