MEDAN. KLIK7TV.CO.ID- Maraknya aksi tindak pidana jalanan yang diduga dilakukan oleh komunitas geng motor di Kota Medan, sangat disikapi dan ditindak oleh kepolisian Polrestabes kota Medan.
Aksi para geng motor tersebut, sudah sangat meresahkan dan menakutkan masyarakat. Karena mereka tidak segan segan melukai, mengambil paksa sepeda motor dan harta berharga korbannya.
Hal tersebut disampaikan Kapolsek Deli Tua, Kompol. Dedy Dharma, SH dihadapan peserta didik SMA Negeri 13 Medan (Smantilas), pada apel pagi di lapangan Smantilas, Rabu, 29, Mei 2024, di jalan Brigjend Zein Hamid, KM 7 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor, Medan.
Pada kesempatan tersebut, Kapolsek, menyampaikan bahwa hasil identifikasi kepolisian, geng motor terbagi tiga kelompok yakni: pertama, geng motor yang cenderung melanggar UU lalu lintas. Kenderaan mereka lengkap dokumen, memiliki SIM, pakai spion, sepeda motornya standar, tidak memakai kenalpot blong, aksi mereka hanya konvoi.
Yang kedua kelompok geng motor yang tidak tertib lalu lintas dan melanggar tindak pidana di jalanan. Kelompok ini didominasi oleh anak anak remaja. Mereka mempergunakan sepeda motor kenalpot blong, membawa senjata tajam, tidak tertib dijalan dan mengganggu kenyamanan masyarakat pengguna jalan.
Sedangkan kelompok ketiga adalah, geng motor pelaku tindak pidana di jalanan, bergerombolan, membawa sajam, mencari korban yang mau diambil kenderaan dan barang berharga lainya. Jadi kelompok ini, identik pelaku tindak pidana kekerasan atau biasa disebut Begal, kelompok ini tidak segan – segan melukai korban, ujarnya.
Selain geng motor, ada beberapa catatan kenakalan remaja terkhusus anak sekolah yang terdata di wilayah hukum Polsek Deli Tua, yakni komunitas anak Inang. Komunitas ini sering melakukan tawuran antar sekolah, sering kumpul kumpul diluar jam sekolah yang tidak berhubungan dengan kegiatan sekolah.
Saya berharap siswa Smantilas , tidak ada yg terlibat pada geng motor dan komunitas anak inang. Jika ada yang bergabung, saya mengajak supaya segera meninggalkan dan keluar dari komunitas itu, dan kita Deklarasikan diri untuk menolak aksi tersebut.
Karena, aksi geng motor, anak inang akan merugikan diri sendiri dan akan mengecewakan orang tua yang sudah berupaya menafkahi dan membiayai hidup anaknya, termasuk biaya pendidikan anak-anaknya.
Jika ingin ber organisasi, ikutilah organisasi yang diakui oleh sekolah, yakni OSIS dan Ekskul disekolah.
Pada kesempatan tersebut, Kompol. Dedy memberikan Riword kepada siswa yang tau kepanjangan OSIS dan siswa yang bertanya sanksi Pidana jika terlibat geng motor dan membuat keonaran di jalanan.
OSIS adalah organisasi Siswa Intra Sekolah, ujar salah seorang siswi dan disambut tepuk tangan seluruh siswa dan guru.
Apel pagi Smantilas dikuti oleh Kepala Sekolah, Hj.Fauziah Hasibuan, S.Pd.MSi, seluruh Wakil kepala Sekolah, guru-guru, staf, dan Komite Sekolah.
Kepada wartawan, Kepala Sekolah Smantilas, Hj. Fauziah. Mengatakan, rasa terima kasihnya kepada Kapolsek Deli Tua, Kompol Dedy Dharma, SH, yang sudah berkenan menjadi pembina apel Smantilas. Selain menjadi pembina apel, beliau telah memberikan amanah pencerahan kepada Siswa-siswi tentang, hukum, bahaya geng motor dan kelompok anak inang.
” Sebagai kepala.sekolah, saya berharap, anak anak dapat memahami arahan Pak Kompol Dedy tadi.
Saya berharap anak anak, bergiat belajar, mempersiapkan diri demi menggapai masa depan yang baik.
” Tadi pak Kompol Dedy, menghimbau bagi anak-anak yang terlanjur bergabung ke komunitas anak inang, agar segera meninggalkan dan keluar dari komunitas tersebut, karena akan merugikan diri sendiri”, ujarnya.
Selain itu, Fauziah, juga mengajak orang tua, agar selalu memantau kegiatan anak anak di rumah atau di luar jam sekolah.
Sementara itu, ketua komite sekolah Smantilas yang juga sebagai ketua alumni Smantilas, T. Zulkarnaen Kardun, mengatakan, rasa terimakasihnya kepada Kapolsek Deli Tua, yang sudah berkenan sebagai pembina apel di Smantilas sekaligus menyaksikan deklarasi menolak aksi geng motor dan anak inang dilingkungan Smantilas.
Saya selaku ketua Alumni Smantilas tidak mengakui komunitas Anak inang disekolah ini. Oleh karena itu kami alumni menolak keras kelompok anak inang, ujarnya.
Reporter : Marlan P / Sabam S