JAKARTA, KLIK7TV.CO.ID – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menerima kunjungan resmi Duta Besar (Dubes) Guatemala untuk Indonesia, Jacobo Cuyun Salguero, di kantor Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI), Pancoran, Jakarta, Senin (16/6/2025).
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan produktif tersebut, Menteri Karding menegaskan bahwa Indonesia tengah memperkuat sistem migrasi kerja yang aman dan legal, sebagai bentuk pelindungan terhadap warga negaranya yang ingin bekerja di luar negeri.
“Jadi pekerja migran Indonesia, beberapa program yang sedang kita lakukan terutama di dalam negeri, kami mencoba membangun sistem untuk mencegah agar tidak banyak pekerja migran yang berangkat secara non-prosedural. Karena pekerja ilegal ini banyak mengalami kasus kekerasan, eksploitasi, human trafficking. Jadi itu menjadi salah satu fokus kami hari ini,” ujar Menteri Karding.
Menteri Karding juga memaparkan pembangunan sistem vokasi terintegrasi yang mempersiapkan pekerja migran Indonesia dengan keahlian teknis, penguasaan bahasa asing, dan mental kerja yang kuat.
Tak hanya sebelum berangkat, Menteri Karding menekankan, para pekerja migran juga akan terus diberdayakan saat berada di luar negeri.
“Ketika mereka di luar negeri, itu juga tetap menjadi bagian yang kita kontrol atau kita berdayakan dengan menggunakan layanan IT yang kita punya. Sehingga bisa kita lindungi mereka di luar negeri,” tambahnya.
Menanggapi pemaparan Dubes Jacobo terkait kerja sama penempatan tenaga kerja yang sudah dijalankan Guatemala dengan Kanada, Spanyol, dan Qatar, Menteri Karding menyambut baik dan terbuka untuk penjajakan lebih lanjut.
“Nanti kita pelajari, saling pelajari dulu apa yang bisa di Guatemala, apa yang bisa di Indonesia. Yang jelas, tidak jauh dari penempatan, pelatihan, dan juga sistemnya,” ujar Menteri Karding.
Menteri Karding juga menanggapi pola kerja di Guatemala yang mengizinkan pekerja migran kembali ke negaranya setelah masa kerja tertentu, lalu kembali bekerja ke negara tujuan.
“Model yang ada di Guatemala, yang istilahnya kerja dulu, makan dulu, baru setelah itu balik lagi, itu kita hargai. Tapi kalau mau kerja sama pun ke depan, kita harus lihat apakah cocok permintaan di sana dengan suplai di sini, baik jurnalnya, standar kemampuannya, dan juga attitude pelayanannya,” ucap Menteri Karding.
Menteri Karding juga menyebut bahwa Indonesia telah menempatkan pekerja migran ke berbagai negara seperti Kanada dan Serbia, dengan sektor kerja beragam, mulai dari perawat, operator mesin, hingga hospitality.
“Kita siap, banyak jabatan kerja, nurse, operator-operator, protection, hospitality, dan banyak lagi. Tapi tentu semua harus sesuai standar dan sistem kerja yang jelas,” jelasnya.
Menutup pertemuan, Menteri Karding menyampaikan kesiapan kementeriannya untuk melanjutkan pembicaraan secara teknis melalui jajaran Dirjen Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri KemenP2MI serta Dirjen Pemberdayaan KemenP2MI.
“Silakan kalau Pak Duta Besar punya kepentingan untuk memahami lebih dalam hal-hal yang terkait dengan pekerja migran, termasuk pemberdayaannya. Kami siap membantu untuk memberikan kejelasan. Insyaallah kami siap membantu,” pungkasnya. (ARMAN R)