Megapolitan

ASDEKI : Prasarana dan Sarana Angkutan Kepastian Jaminan Halal

JAKARTA, KLIK7TV.CO.ID – Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (ASDEKI)
Khairul Mahalli menyatakan, berbicara tentang halal pada produk bukan soal keagamaan apalagi masalah muslim dan non muslim. Karena hal Ini menyangkut kualitas dan kesehatan produk

“Produk yang halal ada keterkaitan dengan produsen sampai dengan konsumen, karena berkaitan dengan kemanusiaan. Oleh karena itu kita mau selain produknya halal, alat angkut produknya juga kategori halal yang tidak terkontaminasi dengan yang non halal,” ujar Khairul Mahalli dalam press rilisnya yang diterima Klik7tv.co.id Jum’at (20/12/24).

Oleh karena itu lanjutnya, atas nama ASDEKI dan Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI), pihaknya sangat menyambut baik dalam pemerintahan Prabowo Gibran, bahwa masalah Produk halal dan Alat angkut produk yang halal ini hal yang sangat penting untuk dilaksanakan.

Sebelumnya, ASDEKI dan GPEI baru baru ini telah mengikuti Konferensi Logistik Halal Malaysia. Dalam Konferensi Logistik Halal Malaysia menghasilkan Resolusi :

● Mengakui peran penting fatwa dalam memberikan panduan yang sah untuk praktik halal, memastikan kepatuhan terhadap hukum Islam, dan menangani isu-isu kontemporer dalam bioteknologi dan logistik.

● Mengakui peran penting bioteknologi dan logistik halal dalam mendukung pasar halal global yang sedang berkembang, yang bernilai USD 1,6 triliun, di samping tantangan dalam kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Syariah.

● Menegaskan perlunya upaya kolaboratif di antara para pemangku kepentingan, termasuk pembuat kebijakan, pelaku industri, dan peneliti, untuk mengatasi isu-isu mendesak dan memanfaatkan peluang dalam ekosistem halal.

Dalam Konferensi Logistik Halal Malaysia juga, menghasilkan kesepakatan :

  1. Memperkuat Kerangka Regulasi: Mendukung integrasi prinsip-prinsip Syariah dan putusan fatwa ke dalam standar sertifikasi halal global dan nasional, memastikan kepatuhan menyeluruh di setiap tahap rantai pasokan.
  2. Mempromosikan Praktik Berkelanjutan: Mendorong penerapan solusi yang ramah lingkungan dan sesuai Syariah, menekankan kepatuhan terhadap pedoman fatwa di berbagai bidang seperti produksi pakan ternak, pemanfaatan sumber daya, dan proses logistik.
  3. Memajukan Penelitian dalam Bioteknologi Halal: Mendukung penelitian dan pengembangan di berbagai bidang seperti produksi daging olahan, alternatif berbasis tanaman, dan metode pengolahan makanan berkelanjutan dengan tetap mematuhi prinsip-prinsip halal.
  4. Meningkatkan Kesadaran dan Edukasi Konsumen: Meluncurkan kampanye untuk mendidik konsumen tentang pentingnya mematuhi fatwa dan prinsip-prinsip Syariah dalam sertifikasi halal, menekankan peran mereka dalam memastikan integritas produk dan kepatuhan agama.
  5. Integrasikan Teknologi dalam Ketertelusuran Halal: Manfaatkan teknologi modern, seperti blockchain, untuk meningkatkan transparansi dan ketertelusuran, serta memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Syariah dalam logistik dan rantai pasokan.
  6. Libatkan Pemangku Kepentingan Industri: Dorong kolaborasi antara dewan fatwa, badan sertifikasi halal, dan pelaku industri untuk menyelaraskan standar dan mengatasi kesenjangan sambil menekankan peran Syariah dalam pengambilan keputusan.
  7. Atasi Masalah Etika: Tegakkan praktik etika dengan mematuhi putusan fatwa secara ketat, memastikan pelarangan zat haram, dan penanganan etis semua proses dalam rantai pasokan halal.
  8. Perkuat Sistem Sertifikasi Halal: Dorong peningkatan berkelanjutan dalam sistem sertifikasi halal, dengan memprioritaskan penyertaan praktik yang sesuai dengan Syariah dan pedoman berbasis fatwa untuk pengakuan dan penerimaan global.

Resolusi ini menggarisbawahi peran penting fatwa dalam menjaga integritas praktik halal di tengah kemajuan bioteknologi dan logistik. Dengan menyelaraskan praktik industri dengan prinsip-prinsip Syariah dan memanfaatkan keahlian dewan fatwa, inisiatif ini berupaya untuk meningkatkan kedudukan industri halal secara global sambil mempertahankan landasan etika dan agamanya. (Red)

Related Posts