MALANG.KLIK7TV.CO.ID – Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M melaksanakan Tanam Perdana Tebu yang sekaligus dirangkai gelaran Rapat Koordinasi Kegiatan Bongkar Ratoon, sebagai langkah konkret menuju pencapaian Swasembada Gula Nasional 2025, bertempat di Jalan Masjid Al Muttaqin, Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang Rabu (5/11/2025) pagi.
Kegiatan ini menyusul Kabupaten Malang ditetapkan sebagai salah satu daerah prioritas Nasional menindak lanjuti perintah Presiden Prabowo Subianto dalam pelaksanaan program bongkar ratoon tebu guna meningkatkan produktivitas lahan secara signifikan.
Sembari membenarkan, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Dr. Abdul Roni Angkat, STP,.MSi, menegaskan program tersebut merupakan langkah strategis Pemerintah Pusat dalam mewujudkan swasembada gula Nasional dan menghentikan impor.
Hadir dalam kesempatan ini, diantaranya Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kuntoro Boga Antri, SP,.M.Ag,.Ph.D, Kepala Dinas Tanaman Pangan Perkebunan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang Avicenna Medisica Saniputera, MT,.MH.
Pimpinan PT Sinergi Gula Nusantara, Pimpinan PT Rajawali Nusantara Indonesia, Direktur Utama Pabrik Gula Kebon Agung, General Manager Pabrik Gula Krebet Baru, dan Pimpinan CV Lang Buana, Camat dan Forkopimcam Bululawang, para Kelompok Tani Tebu, dan Akademisi.
”Kita harus sukseskan kegiatan Bongkar Ratoon dalam rangka pencapaian Swasembada Gula Nasional, ini perintah Bapak Presiden Prabowo melalui Pak Menteri Pertanian. Karena saat ini, gula kristal putih adalah gula konsumsi, yang diimpor.
Hari ini kita ingin menunjukkan bahwa sebenarnya dan seharusnya bisa Swasembada gula. Untuk Kabupaten Malang sendiri potensinya 15 ribu hektar di Tahun 2025, dan bener-bener kita dorong agar dapat selesai ditanam,” tegas Dr. Abdul Roni Angkat, STp,.MSi saat didepan awak media.
Pihaknya menyiapkan sejumlah bantuan untuk mewujudkan program tersebut di Kabupaten Malang, meliputi bantuan benih, bantuan penanaman, bantuan pengolahan, pupuk subsidi ZA khusus, KUR baru meski petani sudah punya KUR di tempat lain hinga plafon Rp 500 juta.
Beliau lantas menyebut, bahwa Pemerintah Pusat juga akan mengakselerasi sejumlah bantuan ini dengan melakukan pengawalan. Pasalnya, tidak boleh ada ganguan di lapangan, karena program menuju swasembada gula ini tidak boleh gagal.
”Mari hal ini kita manfaatkan dengan baik. Pesan Bapak Presiden Prabiwo bahwa tahun depan tidak boleh ada impor gula. Kita harus sukseskan ini dan mari kita yakin mulai dari Kabupaten Malang, dengab menunjukkan semangat kita bersama. Kalau Bapak Bupati Malang sekencang ini, ya saya yakin pasti bisa terpenuhi, Kabupaten Malang dengan 15 ribu hektar, bisa selesai tahun ini,” yakin Abdul.
Terpisah, Bupati Malang menyampaikan Swasembada gula adalah bagian dari strategi besar ketahanan pangan nasional, sekaligus langkah penting untuk mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis sumber daya pertanian dan perkebunan lokal.
Sebagaimana diketahui, saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam pemenuhan kebutuhan gula konsumsi. Karena itu, langkah-langkah strategis yang dilakukan hari ini sangat bermakna dalam menekan ketergantungan impor dan memperkuat daya saing industri gula dalam Negeri.
”Atas nama Bupati Malang, menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo yang melalui Kementan telah membantu petani agar produksi tanaman tebunya semakin lebih bagus. Harapannya, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Dan secara nasional, adalah dapat mendukung Swasembada gula di Indonesia, sehingga tidak sampai impor.
Kita sosialisasikan kepada masyarakat agar petani tebu khusus dibawah KUD dan APTRI dapat menjalankan program pemerintah ini dengan sebaik-baiknya. Target 15 ribu hektar kepak bisa tercapai dengan produksi yang sementara dibawah 800-900 kwintal dengan Bongkar Ratoon bisa mencapai 150 ton per hektar,” tegas Bupati Malang.
Abah Sanusi, sapaan akrabnya dalam sambutan tertulisnya, menyampaikan hingga Tahun 2024, Kabupaten Malang memiliki luasan areal tebu mencapai 47.015 hektare dengan produktivitas rata-rata sekitar 90 ton per hektare.
Angka ini menempatkan Kabupaten Malang sebagai salah satu sentra utama produksi tebu di Jawa Timur, yang menjadi tulang punggung pasokan bahan baku bagi dua pabrik gula besar, yaitu Pabrik Gula Krebet Baru dan Pabrik Gula Kebonagung.
Sejauh ini, kedua pabrik gula tersebut telah lama menjadi motor penggerak ekonomi rakyat, penyerapan tenaga kerja, dan mitra strategis pemerintah daerah dalam membina petani tebu rakyat.
”Disisi lain, program Bongkar Ratoon atau peremajaan tebu merupakan langkah penting untuk menjaga kesinambungan produktivitas dan kualitas tebu. Sebagaimana arahan dari Kementerian Pertanian RI, kegiatan bongkar ratoon dilakukan dengan mengganti tanaman tebu lama dengan bibit unggul baru, agar hasil tebu menjadi lebih optimal dan kadar rendemen gula meningkat.
Tidak hanya itu, program ini juga bertujuan mengoptimalkan lahan perkebunan dengan penerapan teknologi budidaya modern, peningkatan kualitas tanah, serta efisiensi penggunaan pupuk dan air. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani sekaligus memperkuat rantai nilai industri gula nasional dari hulu ke hilir,” Tambahnya. ( Ofik )