SKKP dan Pondok Pesantren Bersinergi Sukeskan Program MBG di Jawa Tengah

TANGERANGSELATAN, KLIK7TV.CO.ID – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Satuan Kerja Kesejahteraan Prajurit (SKKP) yang dipimpin Ketua Umum (Ketum) Brigjen Pol (P) Drs. Hilman Thayib, S.H
melakukan Nota Kesepahaman atau MoU untuk pembangunan dapur MBG (Makan Bergizi Gratis) dengan sejumlah pimpinan Pondok Pesantren di wilayah Propinsi Jawa Tengah (Jateng), di Aray Coffee, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten, Kamis (11/12/2025).

Hadir dalam MoU tersebut dari kalangan Pondok Pesantren (Ponpes), yaitu Sidqi FD, Sp, SH, MH dari Pondok Life Skill Jamuniro Wonosobo, Rochman Fakih dari PP Al hikmah, Godong, Kemudian Muhammad Agus Munif dari Pondok Pesantren Miftahul Huda Siwatu Wonosobo, dan Nung Usman dari Ponpes Modern Assalam, Temanggung.

Disela-sela acara MoU tersebut, Ketum DPP Satuan Kerja Kesejahteraan Prajurit (SKKP) Brigjen Pol (P) Drs. Hilman Thayib, S.H mengatakan, MoU ini sebagai tindak lanjut kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Dan Kami sedang concern menyentuh pesantren pesantren yang ada di Jawa untuk Program MBG dengan bersinergi pimpinan pesantren, para kyai, rekan rekan pemilik pesantren untuk memberikan makan santri melalui program MBG,” terang Brigjen Pol (P) Drs. Hilman Thayib.

Untuk wilayah Jawa Tengah lanjutnya, pihaknya mentargetkan 300 titik untuk program MBG.

“Ini berkah luar biasa untuk santri di Pesantren, kami bisa menyentuh pesantren untuk memberikan makan santri lewat MBG ini,” ucap Brigjen Pol (P) Drs. Hilman Thayib.

SKKP lanjutnya, telah membantu pemerintah program MBG di sejumlah wilayah di Sumatera seperti antara lain Aceh, Medan dan Lampung.

Untuk Jawa Tengah kata Hilman Thayib, mulai Wonosobo, Magelang, Jepara, Kudus, sampai dengan Pati.

‘Harapan dari MBG ini mencegah stunting di kalangan pesantren dan santri, dan anak anak bebas stunting, menjadi generasi emas 2045,” harap Hilman Thayib.

Stunting pada anak adalah kondisi gagal tumbuh kembang akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang menyebabkan tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya dan berpengaruh pada perkembangan otak, meningkatkan risiko penyakit, serta menurunkan potensi intelektual dan fisik jangka panjangnya, ditandai anak terlihat lebih kecil, kurus, mudah lelah, dan rentan sakit.  

Pada kesempatan yang sama, Sidqi FD, Sp, SH, MH dari Pondok Life Skill Jamuniro Wonosobo mengatakan, DPP yang melibatkan Pondok Pesantren (Ponpes) dalam program MBG ini adalah hal yang luar biasa karena membawa manfaat positif bagi Santri dan Pesantren.

“Kami bekerja dengan SKKP Dalam rangka bersinergi dengan SKKP untuk membahas program MBG, yang menurut kami program ini luar biasa karena dalam jangka panjang membawa manfaat yang luar biasa,” ujar Sidqi.

Menurut Sidqi, program MBG memberikan manfaat, baik untuk membuka lapangan pekerjaan, pemberdayaan ekonomi dan lainnya.

“Untuk itu kami bersinergi dengan SKKP dengan harapan bisa memberikan manfaat yang lebih, karena masih banyak Ponpes yang belum tersentuh dan belum mendapatkan pelayanan MBG secara optimal,” ungkap Sidqi.

Dalam pertemuan ini tambah Sidqi, pihaknya mendiskusikan dengan SKKP dan berencana untuk bekerja sama sekitar 300 sampai 500 titik pondok pesantren di jaringan pesantren di wilayah Jawa Tengah m

“SPPG yang akan dibangun tahap awal ada 100 titik dan jika berjalan dengan baik, Insya Allah akan bertambah menjadi 300 – 500 titik, sambil kami melihat seberapa besar pesantren yang belum mendapatkan layanan manfaat dari SPPG,” katanya

Sidqi berharap, dari pertemuan dengan SKKP ini kita bisa menjalin kerja sama dengan jangka panjang bisa berjalan dengan lancar dan baik dan bisa mensukseskan program MBG. (ARMAN R)

Related posts

Kementerian P2MI Raih Peringkat 5 Anugerah Keterbukaan Informasi Publik

KemenP2MI Teken MoU & PKS dengan 14 Mitra Strategis untuk Perkuat Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

Transformasi Iklim Usaha: JICF Ke-3 Tegaskan Urgensi Reformasi Regulasi Dan Integrasi Teknologi