Pasca Banjir Yang Terjadi Di SLB Negeri Medan 80 Persen Kerusakan Peralatan Sekolah

MEDAN,KLIK7TV CO.ID – Pasca banjir yang terjadi di SLB Negeri Pembina Jalan Karya Ujung Medan diketahui bahwa 80 persen kerusakan peralatan sekolah yang selama ini digunakan oleh peserta didik berkebutuhan khusus. 

Kepala SLBN Pembina Mardi Panjaitan SPd, MSi didampingi Wakil Kepala Bidang Sarana Prasarana Fransiskus Sitepu SPd kepada media, Jumat (19/12/2025) menyebut bahwa kerusakan terdampak banjir ditaksir mencapai Rp 1,2 miliar. 

Kerusakan itu meliputi peralatan pintu jendela, 32 meja guru, 466 bangku belajar, lemari buku, mesin jahit, perangkat komputer seperti monitor, lemari es (kulkas), 10 laptop dan lainnya. 

“Kita sudah melaporkan dan mengirimkan berkas ke Direktorat PKLP Kemendikdasmen RI, Balai Pendidikan Vokasi, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I, “ujar Mardi.  

Disamping itu banjir setinggi 1,5 meter juga merusak 4.000 buku matapelajaran, kamus, buku-buku memasak dan buku paket. Selain rusak dan hancur, terpaksa siswa-siswi anak berkebutuhan khusus belajar duduk pakai tikar di atas lantai. 

Mardi berharap melihat kondisi dan situasi yang terjadi pasca bencana di SLBN Pembina ini telah ini perkembangan setelah hampir dua minggu setelah bencana ini bisa mendapatkan perhatian utama dari Gubernur Sumatera Utara M Bobby Afif Nasution dan Kepala Dinas Pendidikan Provsu Alexander Sinulingga. 

Dari peninjauan di beberapa ruang belajar atau ruang keterampilan khusus puluhan mesin jahit rata-rata rusak berat kondisinya 90 persen tak bisa digunakan untuk peraktek siswa-siswi anak didik berkebutuhan khusus. 

Pasalnya, mesin jahit itu terbuat dari kayu yang terkena banjir mengakibatkan kayu rusak dan lapuk terendam banjir. Bodi mesin jahit juga rusak parah. “Balai Pendidikan Vokasi berjanji akan membantu kita memperbaiki bodi mesin jahit,” katanya.

Mardi menyadari bencana banjir terjadi di akhir tahun sehingga semua kerusakan di SLBN Pembina akan ditampung di tahun 2026. “Kita meminta dan bermohon agar sekolah ini bisa mendapat bantuan perbaikan meubiler sekolah secepatnya,” ucap dia. 

Bahkan studio musik juga terendam banjir, sehingga barang-barang elektronik tak berfungsi dan rusak. Karenanya sekolah berkoordinasi dengan bidang aset Disdiksu mengumpulkan barang-barang yang rusak untuk didata.

Hal yang sama terlihat di ruang laboratorium dan perpustakaan juga ikut terendam banjir. “Kita bersyukur rak buku dan lemari besi bantuan tahun lalu yang diberikan oleh perpustakaan daerah tidak rusak,” tambanya.

Mardi berharap SLBN Pembina ini dapat perhatian dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. “Mudah- mudahan pelayanan pendidikan khusus di Sumatera Utara ini seperti apa yang menjadi impian kita bersama supaya sekolah ini bisa jadi tetap menjadi sekolah percontohan,” harapnya.

Reporter : Marlan Pasaribu

Related posts

Juara 1 Pencak Silat Sejabodetabek di GOR Ciracas, Siswa SDN  Batuampar 07 Pagi Harumkan Nama Sekolah

Undhar Berkolaborasi Universitas Putra Malaysia Gelar Kuliah Umum Internasional

Universitas Dharmawangsa Galang Bantuan Korban Bencana