P3VOKASI-PMI dan APJATI Gelar Diskusi Publik tentang Penempatan PMI ke Arab Saudi

JAKARTA, KLIK7TV.CO.ID – Perkumpulan Penyelenggara Pelatihan Vokasi Pekerja Migran Indonesia (P3VOKASI-PMI) dan Asosiasi Penyedia Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) menggelar diskusi publik tentang menyongsong pembukaan penempatan PMI ke Arab Saudi, bersama dengan LPK dan BLKLN. Acara tersebut digelar di Gedung APJATI, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (21/03/2025).

“Diskusi ini bertujuan untuk mempersiapkan PMI dan lembaga pelatihan dalam menghadapi pembukaan penempatan PMI ke Arab Saudi,” kata Ketua Umum (Ketum) APJATI, Said Saleh Alwaini, MM., MIM.

Diskusi ini lanjutnya, merupakan kegiatan perdana, setelah APJATI melakukan penandatanganan kerjasama dengan P3VOKASI-PMI, diantaranya yaitu penyelarasan program pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Menurut Said, lembaga pelatihan harus mempersiapkan diri untuk memberikan pelatihan yang berkualitas bagi PMI. “Pelatihan ini harus mencakup kemampuan bahasa Arab, pengetahuan tentang budaya dan adat istiadat Arab Saudi, serta keterampilan teknis yang memadai,” ucap Said Saleh Alwaini.

Dalam diskusi ini, Ketum APJATI juga membahas tentang pentingnya kerja sama antara P3VOKASI-PMI, APJATI, LPK, dan BLKLN dalam mempersiapkan PMI untuk bekerja di Arab Saudi. Dengan kerja sama yang efektif, diharapkan PMI dapat bekerja dengan sukses dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Diiharapkan diskusi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam mempersiapkan PMI dan lembaga pelatihan dalam menghadapi pembukaan penempatan PMI ke Arab Saudi,” harap Said Saleh Alwaini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum (Ketum) P3VOKASI-PMI, Faisal Sondeng mengatakan, pembukaan penempatan PMI ke Arab Saudi merupakan kesempatan besar bagi PMI untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Namun, perlu dipersiapkan dengan matang agar PMI dapat bekerja dengan efektif dan efisien di Arab Saudi,” terang Faisal Sondeng.

Terkait untuk memenuhi syarat bagi PMI berkompeten, Faisal Sondeng mengatakan standar pelatihan itu kita akan mengikuti sesuai dengan standar pemerintah khususnya, yaitu lembaga sertifikasi profesi, begitu juga negara tujuan mempunyai standar, sehingga memang kedepannya seperti pekerjaan rumah tangga untuk memastikan penempatan sesuai dengan skillnya memang harus dilakukan pelatihan.

Sekjen APJATI, Kausar N Tanjung, SE menambahkan, pihaknya mensupport kegiatan yang dilakukan oleh ketiga populasi, P3VOKASI-PMI, APJATI dan LPK/BLKLN, karena memang sejalan dengan programnya dan bagaimana bisa menempatkan Tenaga Kerja Indonesia ke Arab Saudi lebih kurang 400.000 per tahun.

“Jadi kami sebagai pelaku penempatan PMI harus mempersiapkan dalam rangka persiapan untuk dibukanya penempatan ke Arab Saudi, maka kami gandeng ketiga vokasi untuk melakukan pelatihan karena pelatihan itu dalam undang-undang menjadi wajib dalam rangka melindungi PMI sehingga berkompeten,” jelas Kausar.

APJATI sudah melakukan mou untuk menempatkan PMI ke Arab Saudi dengan menggandeng P3VOKASI-PMI,” terang Kausar.

Ia menjelaskan, APJATI melihat apa yang dilakukan oleh P3VOKASI-PMI hari ini dibuat secara continue untuk waktu yang tepat, kemudian kami dari APJATI akan melaksanakan namanya akademi, momen-momen itu kita buat pendidikan pemantapan untuk mempersiapkan tentang pelatihan.

“Kami tadi sudah mendiskusikan bidang-bidang pelatihan untuk penempatan, yang ada dalam struktur kami dan harus kita penuhi,” ungkap Kausar.

Salah seorang LPK, Sumiati merasa senang setelah 14 tahun tidak ada penempatan pekerja migran Indonesia ke Arab Saudi, dan rencananya pemerintah akan dibuka kembali moratorium penempatan PMI ke Arab Saudi.

Sumiati menanggapi tentang persiapannya dalam memberikan pelatihan bagi PMI. “Kami sambut dengan senang sekali, semangat dan kita sukseskan pelatihannya dengan SDM yang mumpuni,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh LPK Selaras, Hamdi menyambutnya dengan antusias sekali, akan dibuka kembali penempatan PMI ke Arab Saudi, karena memang diharapkan kejayaan masa lalu banyak tenaga kerja kita yang tertolong yang tidak dapat pekerjaan di negeri sendiri, selain mendapatkan pekerjaan, tenaga kerja Indonesia bisa terbantu bisa melaksanakan umroh dan haji, itu plusnya Penempatan PMI ke Arab Saudi. (ARMAN R)

Related posts

Temui Menteri Kehakiman Jepang, Menteri Karding Pastikan PMI Terlindungi Hukum Menyeluruh

Bicara dengan Wamen Watanabe Yoichi, Menteri Karding Ingin Kerja Sama Soal Kurikulum dan Pelatihan Bersama

Menteri Karding : Jepang Butuh 639.000 Tenaga Kerja, Ini Peluang Bagi PMI Jangan Dilewatkan