JAKARTA, KLIK7TV.CO.ID –Komitmen Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang dalam menjamin hak kesehatan Warga Binaan kembali ditunjukkan melalui aksi nyata: pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Penyakit Menular yang digelar pada Selasa (10/6), bertempat di Aula Blok B. Kegiatan ini tidak hanya mencerminkan pemasyarakatan yang humanis, tetapi juga menjadi contoh kolaborasi berdampak antara pemerintah dan masyarakat sipil.
Program ini merupakan hasil sinergi antara Poliklinik Lapas Cipinang, Yayasan Mutiara Maharani, dan Puskesmas Cakung, yang bersama-sama menghadirkan layanan pemeriksaan medis sekaligus penyuluhan kesehatan menyeluruh bagi Warga Binaan, dengan fokus pada deteksi dini HIV, Sifilis, dan hipertensi.
Kepala Lapas Cipinang, Wachid Wibowo, yang hadir langsung dan memantau jalannya kegiatan, menegaskan bahwa layanan kesehatan merupakan hak dasar setiap Warga Binaan yang harus dipenuhi secara profesional dan setara.
“Kesehatan adalah hak fundamental. Melalui kerja sama lintas sektor ini, kami ingin memastikan bahwa Warga Binaan tidak hanya diperiksa secara fisik, tapi juga diberikan pemahaman menyeluruh tentang pentingnya menjaga kesehatan. Ini adalah bentuk nyata dari pemasyarakatan yang peduli dan inklusif,” tegasnya.
Kegiatan dimulai dengan penyuluhan kesehatan yang disampaikan oleh dr. Merri dari Puskesmas Kecamatan Cakung, yang menyoroti pentingnya menjaga kebersihan diri, memahami risiko penyakit menular, serta mengenali gejala secara dini. Ia menekankan bahwa penyakit kulit dan kelamin sering kali menjadi gejala awal dari masalah kesehatan yang lebih serius, dan Warga Binaan perlu diberdayakan untuk menjaga kesehatan secara mandiri.
“Infeksi yang tampak ringan di kulit atau alat kelamin bisa menjadi pintu masuk penyakit menular berbahaya. Edukasi ini penting agar Warga Binaan tidak hanya jadi penerima layanan, tapi juga aktor utama dalam menjaga kesehatannya,” jelasnya.
Setelah penyuluhan, dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan skrining HIV/Sifilis kepada puluhan peserta. Hasil awal menunjukkan bahwa seluruh Warga Binaan yang diperiksa dinyatakan negatif HIV dan Sifilis. Namun, sebanyak 10 orang terdeteksi mengalami gejala hipertensi dan langsung mendapatkan rujukan untuk tindak lanjut medis.
Salah satu peserta, HK (53 tahun), mengaku bersyukur atas kesempatan mengikuti pemeriksaan ini. “Kadang di sini kita lupa pentingnya kesehatan. Tapi dengan kegiatan ini, saya merasa diperhatikan dan termotivasi untuk menjaga kesehatan lebih baik,” ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa program pemasyarakatan yang bersinergi dengan masyarakat sipil mampu menghasilkan manfaat nyata dan berkelanjutan. Tidak hanya menegaskan peran Lapas Cipinang dalam pembinaan, tetapi juga memperluas makna kehadiran lembaga pemasyarakatan sebagai bagian dari sistem pelayanan sosial yang menyeluruh dan inklusif.@BMH