Ketum GPEI Khairul Mahalli : Catatan Ekspor 2023 untuk 2024 yang lebih baik

Jakarta, KLIK7TV.CO.ID – Teman-teman di komunitas ekspor selalu beranggapan bahwa pabrik adalah tempat yang paling tepat untuk produk hasil pertanian menjadi produk siap ekspor. Cara pandang seperti ini tentunya tidak tepat jika yang akan menghasilkan produk tersebut ternyata adalah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang rata-rata adalah seorang ibu. Pelaku UMKM paling banter hanya bisa memanfaatkan dapurnya agar mampu menghasilkan produk yang siap dimakan atau dijual.

“Setetah saya search chatGPT, Dapur yang selama ini kita konotasikan sebagai tempat masak memasak kebutuhan pribadi ternyata juga dapat berperan lebih besar yaitu sebagai hilirisasi produk pertanian dalam beberapa cara,” kata Ketua Umum (Ketum) Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Khairul Mahalli dalam press rilis yang diterima Klik7tv.co.id, Minggu (31/12/2023).

Hilirisasi produk pertanian lanjutnya, merujuk pada serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah panen untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian. Berikut beberapa cara di mana dapur dapat berperan dalam proses hilirisasi produk pertanian :

Pengolahan Produk Pertanian :

Pengolahan Makanan : Dapur dapat menjadi tempat pengolahan produk pertanian menjadi makanan siap saji atau bahan makanan yang lebih lanjut. Contoh meliputi pengolahan buah menjadi jus, pembuatan sari buah, pembuatan selai, dan lainnya.

Pengolahan Non-Makanan : Beberapa produk pertanian dapat diolah menjadi bahan non-makanan seperti bahan baku kosmetik, bahan baku tekstil, atau bahan baku untuk industri lainnya.

Inovasi Produk :

Pengembangan Resep : Dapur dapat menjadi tempat untuk mengembangkan resep baru yang menggabungkan produk pertanian dengan cara yang kreatif dan inovatif.

Pembuatan Produk Unggulan : Dapur dapat memainkan peran penting dalam menciptakan produk pertanian unggulan dengan memberikan nilai tambah dan keunikan tertentu.

Pemasaran dan Branding :

Penyajian Produk : Dapur juga dapat membantu dalam penyajian produk dengan cara yang menarik dan menggiurkan, yang dapat meningkatkan daya tarik konsumen.

Pembuatan Label Produk : Dapur dapat membantu dalam desain label produk, yang merupakan elemen penting dalam pemasaran dan branding produk pertanian.

Pelatihan dan Pendidikan :

Pelatihan Kuliner : Dapur dapat digunakan sebagai tempat pelatihan untuk petani atau pengusaha kecil yang ingin memasuki bisnis makanan.

Pendidikan Konsumen : Dapur dapat berperan dalam meningkatkan pemahaman konsumen tentang produk pertanian, cara memasaknya, dan manfaat kesehatannya.

Pengelolaan Limbah :

Pengelolaan Sisa Makanan : Dapur dapat mengelola sisa makanan dan limbah organik dengan cara yang berkelanjutan, misalnya dengan membuat kompos atau mengirimnya ke instalasi pengolahan limbah.

Kemitraan dan Kolaborasi :

Kemitraan dengan Petani : Dapur dapat membentuk kemitraan langsung dengan petani untuk memastikan pasokan bahan baku yang berkualitas dan berkelanjutan.

Kolaborasi dengan Bisnis Lokal : Dapur dapat berkolaborasi dengan bisnis lokal lainnya untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi lokal.

Masih teringat sewaktu tahun 70-an tinggal di Houston Texas USA dimana produk makanan seperti KFC, McD, dan Pizza diperkenalkan ke kita lewat usaha catering perusahaan minyak, seperti : Exxon Mobil, Chevron dan TEXACO. Dari usaha catering tersebut akhirnya produk tersebut dikembangkan lagi menjadi usaha restoran dan produk kemasan.

“Karena perusahaan-perusahaan minyak tersebut beroperasi di berbagai negara termasuk disini maka tentunya akan mempermudah produk-produk tersebut dipasarkan secara global,” terang Khairul Mahalli.

Hal ini menurutnya, sangat bisa menjadi pembelajaran kita mengingat produk dapur tradisional kita seperti nasi goreng dan rendang sudah dikenal dunia dan tinggal dapur-nya saja yang perlu ditata lebih rapih, terutama dalam hal kebersihan dan ketelitian ukur.

“Semoga selalu ada solusi agar produk makanan buatan Indonesia mudah Go Global, Aamiin Ya Allah,” ucapnya. (ARMAN R)

Related posts

Dikunjungi Dubes Guatemala, Menteri Karding Paparkan Indonesia Sedang Benahi Sistem Migrasi Pekerja Migran

Lepas 112 Calon Pekerja Migran Binaan Kadin Berangkat ke Eropa, Menteri Karding : Anda Wajah Indonesia di Mata Dunia

Apresiasi Pembangunan Infrastruktur Nasional, Menteri Karding Dukung Kantong Migran Tersentuh Lebih Dalam