Berkarya Untuk Pembangunan Sekolah Usia Dini di Tengah Keterbatasan

Jakarta – Masa emas anak berada pada umur 0-5 tahun. Maka dari itu di usia emas tersebut anak-anak membutuhkan pembentukan mental dan karakter sejak kecil sebelum masuk sekolah tingkat dasar. Anak adalah masa depan bangsa yang perlu dijaga dan dididik, supaya bisa menjadi lebih baik dan bermanfaat dalam kehidupan.  

Dasar pendidikan sejak dini harus kuat bagi anak berusia emas terutama soal pembentukan mental, karakter dan akhlak. Oleh karena itu,  sekolah merupakan tempat pendidikan kedua setelah rumah. 

Ada seorang perempuan yang berperan penting dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) khususnya di Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara. Namanya Ira Makalim SPd, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Sekolah PAUD Melati 01 Kelurahan Warakas. 

Sejak awal sekolah ini berdiri yaitu sejak tahun 2010, banyak penghargaan telah diterimanya. Penghargaan tersebut diraih baik tingkat Propinsi maupun Nasional. Penghargaan tersebut antara lain, Juara 2 Lomba Inovasi Pengelola, Meningkatkan Kreativitas dan Kompetensi Guru PAUD Dalam Rangka HUT HIMPAUD ke XVI Tahun 2021, Juara 1 Lomba Karya Nyata Pengelola TK/KB/SPS/TPA Pada Kegiatan Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi Tingkat Propinsi DKI Jakarta Tahun 2021 dan yang paling membanggakan adalah Penghargaan Terbaik Pertama Kategori GTK Inovatif – Kepala Satuan PAUD pada Jambore Guru dan Tenaga Pendidikan Hebat Provinsi DKI Jakarta tahun 2024.

Semangat serta tekad untuk terus berjuang memajukan PAUD Melati menjadi lebih baik dan terdepan membawanya menyelesaikan pendidikan S1 PAUD dan kemudian melanjutkan ke jenjang S2. Hal ini demi tekad meningkatkan keilmuan tentang PAUD dan lebih memahami lagi dunia pendidikan. Dari tekadnya itulah yang membuatnya kembali bersekolah, selain mengikuti diklat-diklat pendidikan anak PAUD. 
Ketika melanjutkan kuliah S1, dirinya mendapat beasiswa dari Pemerintah Daerah Jakarta. Dimana untuk mendapatkan 

beasiswa tersebut terlebih dahulu disaring dari tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan hingga tingkat Kota dan Provinsi. Dalam hal ini dia mampu bersaing dengan kandidat lainnya.

Lokasi PAUD Melati 01 ini sangat strategis di tengah-tengah kawasan permukiman penduduk di daerah Warakas. Terletak di dekat Pasar Warakas dan Pasar Bahari serta berada di pinggir jalan raya yang mudah dilalui oleh angkutan umum. Saat saya mengunjungi PAUD Melati tampak terlihat dari depan semarak warna-warni dinding bangunan yang menandakan warna-warni kehidupan anak-anak. 

Di bagian depan terdapat alat permainan anak PAUD seperti ayunan dan perosotan. Lalu di dinding depan bangunan terdapat grafity yang menandakan bahwa ini adalah sekolah PAUD.  Bangunannya memang terlihat kecil, namun banyak cerita di dalamnya dengan tawa canda dan ceria anak-anak.

VISI:

  1. Mewujudkan anak usia dini yang sehat, cerdas dan ceria, berakhlak mulia yang siap mengikuti pendidikan lanjut.

MISI

  1. Menciptakan Lembaga Pendididkan Anak Usia Dini yang unggul terutama di bidang seni tari.
  2. Menciptakan lingkungan belajar dan bermain yang menumbuhkan suasana belajar aktif, kreatif, inovatif, menyenangkan dan sehat bagi anak.
  3. Menerapkan metode pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan peserta anak didik.
  4. Melalui seni tari anak-anak mampu  mengontrol sikap emosional serta karakter yang unggul.

TUJUAN:

  1. Menyiapkan anak didik memasuki jenjang pendidikan dasar dengan kemampuan kompetensi dasar sesuai tahap perkembangan  anak.
  2. Meningkatkan profesionalisme pendidik dalam mengolah pendidikan yang menyenangkan dan berpotensi serta berkualitas.
  3. Mengembangkan kreatifitas, keterampilan anak didik untuk mengekspresikan diri dalam berkarya seni.

Seiring berjalannya waktu,  jumlah murid yang bersekolah di PAUD Melati 01 ini semakin bertambah dari tahun ke tahun. Padahal sebelumnya jumlah murid hanya beberapa saja. Tak jarang jumlah murid sampai overload. Akhirnya dibukalah kelas tambahan di lantai 2 walaupun jumlah pengajarnya sedikit dan pernah mengalami kewalahan mengajar. 

Akhirnya dibatasilah jumlah murid yang masuk sehingga aktivitas belajar mengajar lebih efektif dan efisien tanpa memberatkan beban guru-guru yang ada. Pendidikan yang diajarkan di sekolah PAUD Melati 01 adalah pendidikan agama, moral, fisik motorik (kasar dan halus), bahasa, pendidikan kognitif, pengetahuan, dan juga seni. 

PAUD Melati tidak mendoktrin anak-anak untuk bisa membaca dan menulis, karena di usia mereka masih belum cocok untuk dipelajari. Hanya saja untuk pelajaran membaca cukup diperkenalkan dengan strategi media yang mengasyikkan serta menghibur seperti menyanyi, tebak gambar dan lainnya.

Perkembangan anak di PAUD Melati 01 ini bervariasi. Untuk menghilangkan kebosanan pada anak-anak dan agar pelajaran tidak monoton hanya di dalam ruang kelas saja, akhirnya dalam satu minggu sekali anak-anak diajak belajar di luar kelas namun tidak mengeluarkan budget yang banyak. 

Misalnya di taman atau tempat terbuka lainnya yang memungkinkan anak-anak bisa belajar outdoor secara mudah. Misalnya mengenalkan sains berupa jenis-jenis tanaman pada anak-anak, jenis binatang dan lainnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk melatih kerja psikotomorik pada anak-anak agar lebih peka dan tahu. Dengan pelajaran yang hanya seminggu sekali ini diharapkan anak-anak bisa senang dan tidak merasa terbebani.   

Management dan operasional sekolah PAUD Melati ini dilakukan sendiri oleh Ibu Ira dan rekan guru tanpa bantuan dari siapapun. Namun sebagian dana operasionalnya mendapat subsidi silang dari orang tua murid.  Untuk membiayai aktivitas sekolah juga didapatkan dari dana wali murid yang dibayarkan per hari sebesar Rp. 2000,-. Dari dana itulah semaksimal mungkin semua kegiatan di PAUD Melati berjalan maksimal.

Dengan adanya keterbatasan dana yang ada, semaksimal mungkin PAUD Melati 01 terus berusaha untuk berkembang dan maju. Walaupun harus kesulitan dana, pihak PAUD Melati tidak resah. Oleh karena itu sejak awal penerimaan guru-guru untuk mengajar di PAUD Melati, Ira menekankan kepada guru-guru bahwa mereka yang bekerja menjadi guru disini harus siap dan ikhlas dengan jumlah gaji yang kecil. Tidak pernah menanyakan berapa besaran gaji yang dibayarkan. Maka dari itu dirinya mencari guru yang benar-benar ikhlas mengajar dari hati. 

Kalau mengajar dengan ikhlas dan dari hati, dipastikan proses belajar mengajar akan menjadi lebih enak dan nyaman. Dengan kata lain, guru yang bekerja menjadi guru di PAUD Melati 01 adalah mereka yang mau mengajar dan bekerja secara sosial tanpa mengharapkan sesuatu yang lebih. Kalau bekerja dan mengerjakan apapun dari hati  dan ikhlas maka segala sesuatunya akan berjalan dengan sendirinya. 

Jika niat ini sudah tertanam, maka proses belajar mengajar dipastikan akan berjalan lancar dan tinggal menjalaninya. Insyaallah pasti ada jalan untuk setiap kesulitan yang dihadapi selama proses berjalannya waktu,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatan, Selasa (8/6/2025).

Satu hal yang dia tekankan yaitu percaya pada campur tangan Allah SWT. Oleh karena itu, diharapkan sampai tahun-tahun selanjutnya guru-guru yang mengajar di PAUD Melati ini akan terus solid dan kompak. Menurutnya masih banyak sekali kekurangan yang harus diperbaiki olehnya dan guru-guru untuk maju dan demi berkembangnya PAUD Melati 01 ke depannya. 

Namun ada kebanggaan yang patut ditunjukkan, yaitu pelajaran seni tari yang diajarkan kepada murid-murid hingga bisa menjadi juara. Tarian yang diajarkan adalah tari-tari kreasi. Sebenarnya mengikuti perlombaan tari ini membutuhkan biaya yang besar mulai dari seragam, make up dan printilannya. 

Namun dia dan pengajar tak hilang akal, pengeluaran untuk biaya itu semua merupakan kerja sama dengan wali murid yang mampu. Sehingga lebih meringankan. Untuk mengikuti ekstra kulikuler ini tidak ada paksaan bagi anak, yang penting mereka berminat dan suka.  Oleh karena setiap kemenangan dalam beberapa lomba tari bukanlah sebuah karya yang dibangun secara sendiri namun juga berkat kerjasama dan dukungan dari orang tua murid. 

Bu Ira mengatakan, ” Kita tidak takut untuk berkarya, dan tidak takut letih. 

Ibu Ira terus berusaha untuk mengikutkan anak-anak dan juga sekolah dalam berbagai macam lomba. Mulai dari lomba di tingkat kelurahan, propinsi hingga nasional. Dengan mengikuti lomba-lomba diharapkan sekolah bisa mencari bakat-bakat anak. Alhamdulilah saat mengikuti lomba pengelolaan PAUD (bagaimana manajemennya dan apa yang dikelola/inovasi disini), PAUD Melati masuk juara propinsi. 

Dengan mengikuti berbagai macam lomba, diharapkan akan tahu kekurangan dan apa yang harus diperbaiki untuk ke depannya.  Dengan rajin mengikuti event berarti meniatkan diri untuk terus berkarya. Tidak ada kata pesimis. Kekalahan adalah hal yang biasa. Terus berusaha supaya mendapat yang lebih baik dan tidak mengeluh serta tidak pernah lelah. Itulah yang selalu digaungkan oleh Ibu Ira di sekolah PAUD Melati.  

Saat ini satu hal yang ingin dicapai oleh sekolah PAUD Melati, yaitu memenangkan lomba dan berkarya di tingkat nasional. Walaupun terasa sulit untuk menjangkau kesana, namun tak pernah lelah untuk berusaha lagi dan lagi hingga impian itu tercapai. 

PT. Astra Internasional merupakan perusahaan yang mendorong kemajuan PAUD Melati dalam bidang pendidikan. Dari program CSR tersebutlah, PT. Astra Internasional mengharapkan kemajuan pendidikan di usia dini. Oleh karena itu, PT. Astra juga melakukan seleksi atau perlombaan PAUD-PAUD di bawah naungannya untuk bidang administrasi. Dengan adanya seleksi dan perlombaan ini diharapkan sekolah PAUD yang dibina perkembangannya lebih baik lagi dan terus maju secara mandiri. 

Pada bulan Desember tahun 2017 kemarin, alhamdulilah PAUD Melati telah mendapatkan penghargaan bintang 1 untuk bidang administrasi dari PT. Astra Internasional. Menurut Ibu Ira untuk mendapatkan penghargaan ini, mereka harus berjuang keras dan tak mengenal lelah. Berusaha terus memperbaiki administrasi sekolah dan memajukannya. 

Namun tak menutup kemungkinan suatu saat PAUD Melati bisa mendapatkan penghargaan bintang 3 dari PT. Astra Internasional. Namun yang menjadi kendala untuk meraih bintang 3 menurut Ibu Ira adalah setiap guru di PAUD Melati harus memiliki NUPTK. Untuk mendapatkan NUPTK ini setiap guru harus mempunyai gelar Sarjana dan mengikuti diklat berjenjang setara S1. Sedangkan gaji guru sangat kecil dan untuk melanjutkan kuliah gelar Sarjana saja membutuhkan biaya yang besar. Untuk membiayai sekolah itulah yang menjadi kesulitan terbesar bagi guru-guru PAUD Melati. Tapi tidak menutup kemungkinan berbagai usaha telah dilakukan, hingga akhirnya guru-guru suatu saat dapat bersekolah lagi. Pasti ada jalan kalau sudah ada usaha dan niat. 

Namun Ibu Ira tidak berhenti untuk memberikan semangat kepada guru-guru dalam segala hal. Berkarya untuk menjadi lebih baik dan membangun apa yang ada. Satu harapan yang sebenarnya diinginkan oleh Ibu Ira selaku perwakilan dari PAUD Melati yaitu adanya reward dari PT. Astra Internasional dalam hal pembiayaan operasional sekolah PAUD Melati.

“Mudah-mudahan suatu saat keinginan kami yang satu ini terwujud, ” kata Ibu Ira.

yang terpenting adalah bisa memberikan manfaat terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini sesuai dengan butir pertama filosofi Catur Dharma, yaitu “Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”.

Sebuah bentuk terima kasih terhadap PT Astra Internasional yang telah ikut mendukung dan memajukan pendidikan PAUD demi keberlangsungan pendidikan anak usia dini. Semoga ke depannya program-program CSR yang dicanangkan oleh PT. Astra Internasional semakin banyak manfaat demi kemajuan bangsa.

Terimakasih Astra. Semoga saat menyongsong masa depan lebih banyak memberikan inspirasi dan semangat untuk terus berkarya dalam pembangunan bangsa. Tak terlepas juga dari peran serta masyarakat Indonesia pada umumnya.

Related posts

Kistine Andeska Br Ginting Kelas XI SMAN 1 Pancur Batu Terpilih Menjadi Anggota Paskib Nasional 2025

Kajian Belum Matang, Gerak Langsung Dikerjakan, Ini Namanya “Try End Eror”

PLN UID Sumatera Utara Raih Dua Penghargaan Platinum di Nusantara CSR Awards 2025 untuk Program Pendidikan Berkualitas