MEDAN,KLIK7TV.CO.ID – SMK Negeri 8 Medan mengambil langkah pertama membuat Satgas Sekolah Bersih Narkoba (Sekolah Bersinar) dan Satgas Anti Perundungan menindaklanjuti arahan Kepala Dinas Pendidikan Provsu Dr H Asren Nasution agar merespon maraknya persoalan narkoba dan perundungan di sekolah.
Kepala SMK Negeri 8 Medan Wilma Handayani SPd, MSi didampingi Waka Kesiswaan Drs Baristi Ginting dan Waka Humas Natmini MPd saat ditemui di Jalan Dr Mansur Medan, Sabtu (21/10/2023) mengatakan sedang menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk jumlah 1.928 siswa nantinya ada 30 siswa dan fasilitator guru sebagai pendukung tim satgas.
“Kita juga akan menggelar deklarasi tim Satgas Sekolah Bersinar dan Satgas Anti Perundungan dan menunjuk duta serta membuat PIN Duta Narkoba dan duta anti perundungan untuk 30 siswa. Yang terpenting, ketika berjalan baik prosesnya bagaimana dan strateginya supaya bisa semuanya terpantau,” jelasnya.
Mantan Wakasek Kurikulum SMKN 10 ini mengakui, kasus perundungan ringan paling sering menimpa siswa seperti mengejek sesama teman. “Alhamdulillah saat ini belum ada siswa terpapar narkoba. Namun untuk kasus perundungan kita melakukan coaching kepada siswa. Jangan langsung memberikan vonis. Apa akar masalahnya kenapa anak melakukan perundungan untuk selanjutnya dilakukan pembinaan,” kata Wilma.
Lanjut Wilma, mungkin anak-anak yang sudah mulai merokok beberapa kali secara sembunyi. Kenapa hal itu terjadi karena dirumahnya juga merokok. Padahal rokok itu salah satu gerbang menuju ke narkoba. Untuk itu para siswanya akan mendapatkan pembinaan dari guru bimbingan konseling (BK) di sekolah.
Karenanya, peran sekolah, orang tua dan komite sekolah dianggap belum bisa maksimal memantau perkembangan mental dan moral siswa. “Komitmen orang tua misalnya, karena di SMK 8 ini taraf ekonomi dan pendidikan orang tuanya menengah ke bawah. Jadi otomatis mungkin pola pikirnya juga tidak bisa dipaksakan sesuai kehendak kita,” ucapnya.
Guna mencegah dan mengantisipasi kasus narkoba dan perundungan maka pendekatannya melalui pendidikan karakter dan keagamaan. Pendidikan dan agama harus selaras.
Kegiatan keagamaan seperti pengajian rutin siswa beragama Islam diadakan dua kali sebulan. Kebaktian kerohaniaan umat Kristen tiap satu bulan sekali. Salah satu upaya preventif SMKN 8 Medan untuk mencegah narkoba dan perundungan.
“Kita tahu pendidikan itu yang paling utama adalah menciptakan manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa itu sesuai tujuan pendidikan nasional. Dalam Pancasila pun yang pertama bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Profil Pelajar Pancasila yang pertama bertakwa dan berakhlak mulia itu makanya memang unsur keagamaan itu harus kita utamakan bagi semua peserta didik,” urainya.
Tentunya tambah Wilma, nilai-nilai karakter, etika, sikap sopan santun itu deskripsinya rata-rata tak ada masalah. Kalau yang bermasalah mungkin masih bisa dibina. Karakter mereka tidak peduli. Sekolah sebagai lembaga yang diamanahi orang tua menitipkan anaknya menuntut ilmu.
“Kita seoptimal mungkin mendukung Sekolah Bersinar supaya anak-anak itu betul-betul menjadi anak yang dibanggakan. Sebagai guru dan orang tua orang tua terus mendorong pendidikan karakter. Kurikulum bisa maksimal atas indikator
indikatornya juga sesuai dengan modul ajar dari kurikulum Merdeka Belajar,” terangnya. ( mp)