GUNUNG SITOLI,KLIK7TV.CO.ID – Penemuan mayat bayi beberapa waktu yang lalu di kompleks STT BNKP Sunderman sempat menggegerkan masyarakat Kepulauan Nias, mengapa tidak..?? Hal itu sangat membuat heran masyarakat Kepulauan Nias, karena mayat bayi yang di duga hasil hubungan gelap ditemukan di komplek asrama BNKP Sunderman Gunungsitoli yang merupakan salah satu perguruan tinggi Theologi yang ada di Kepulauan Nias.
Menurut penuturan salah seorang sumber informasi yang meminta namanya dirahasiakan, mengatakan bahwa “mayat bayi benar telah ditemukan di kompleks asrama STT BNKP Sunderman Kota Gunungsitoli pada akhir Agustus 2020 kemarin dan di duga merupakan hasil hubungan gelap atau cinta terlarang salah seorang mahasiswi. Dan hal ini telah dilaporkan oleh kepala asrama ke Polres Nias dan Satreskrim Polres Nias telah melakukan penyelidikan. Namun hingga kini kasus penemuan mayat bayi ini belum terungkap. Ungkap sumber dalam perbincangan kepada klik7tv.co.id belum lama ini sembari meminta namanya untuk dirahasiakan.
Ketika hal ini diminta tanggapan kepada Ketua STT BNKP Sunderman mengatakan bahwa “kejadian tersebut telah ditangani oleh Satreskrim Polres Nias dan menghindari multitafsir dalam pemberitaan juga dalam pemberian keterangan kepada penyidik Polres Nias selama ini atau menghindari gagalnya penyelidikan yang dilakukan Polri, agar hal tersebut dikonfirmasi langsung ke Satreskrim Polres Nias”. Ungkap Ketua STT Sunderman Pdt. Dr. Alokasih Gulo, M.Si kepada Klik7tv.co.id melalui suratnya nomor 484/STT BNKP/12/2022 tanggal 22 Desember 2022.
Menindaklanjuti informasi tersebut, awak media klik7tv.co.id mencoba melakukan konfirmasi melalui WhatsApp kepada IPDA O. Siallagan yang juga masih menjabat Kanit PPA Polres Nias pada saat kejadian, mengatakan “bukan saya lagi kanitnya bg, silahkan ke humas”
PS. Paur Humas Polres Nias Aipda Yadsen Hulu ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan “bentar saya kordinasikan dulu dengan satreskrim ya pak”. Ungkap Yadsen Hulu dengan pesan singkat kepada klik7tv.co.id
Salah seorang aktivis pemerhati anak di Kota Gunungsitoli bernama Julianus Harefa mengatakan, “saya sangat prihatin bila kasus ini tidak bisa diungkap polisi, karena kejadiannya di lingkungan asrama sekolah. Itukan tinggal periksa semua saksi yang ada dilingkungan asrama, bila ada mahasiswi yang kabur berarti itu patut dicurigai. Mudah-mudahan dibawah kepemimpinan pak Luthfi sebagai Kapolres Nias kasus ini bisa dibuka kembali dan ditemukan siapa pelakunya. Ungkap bang Jul kepada awak media. @Parlin