TNI AU

Pakubowono XII Raja di Alam Republik

KLIK7TV.CO.ID – Lahir 14 April 1925 di Surakarta dengan nama Raden Mas Surya Guritna, Sunan Pakubuwono XII merupakan Raja di Alam Republik. Kisah hidupnya jauh dari istilah Ratu Gung Binathara. Masa berkuasanya dimulai hampir bersamaan dengan lahirnya Republik Indonesia. Pakubuwono XII naik tahta pada tanggal 11 Juni 1945.

Awal kemerdekaan merupakan masa-masa sulit bagi republik yang baru berdiri. Sebagai raja, Pakubuwono XII mengalirkan sumbangan hingga akhir tahun 1949. Tidak hanya itu, Pakubuwono XII juga aktif dalam perjuangan. Seperti misalnya mendampingi Presiden Soekarno meninjau ke beberapa medan pertempuran.

Darah Cinta RI
Pernyataan untuk bergabung dengan Negara Republik Indonesia disampaikan Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegara melalui maklumat pada tanggal 1 September 1945. Menyusul kemudian Keraton Yogyakarta dan Pura Pakualaman pada tanggal 5 September 1945. Bahkan keuangan dari kas masing-masing keraton/pura pun ikut disumbangkan agar Republik Indonesia yang baru lahir itu, tetap berdiri.

Dua dari empat penguasa keraton/pura yang ikut menandatangani pernyataan bergabung dengan Negara Republik Indonesia adalah Pakubuwana XII dan Pakualam VIII. Walaupun Pakubuwana XII dan Pakualam VIII dibesarkan dan menjadi penguasa di tempat yang berbeda, ikut berperan di masa revolusi dengan pola perjuangan yang berbeda pula, serta mengisi kemerdekan dengan cara yang tidak sama, namun sejatinya Pakubuwana XII dan Pakualam VIII mempunyai kesamaan yang tidak bisa dipungkiri.

Pakubuwana XII dan Pakualam VIII merupakan cucu Pakubuwana X. Bapak dari Pakubuwana XII adalah anak keempat Pakubuwana X, sementara G.R.Aj. Retnopuasa, anak keduabelas Pakubuwana X, merupakan ibu dari Pakualam VIII. Darah Pakubuwana X yang mengalir dalam tubuh Pakubuwana XII dan Pakualam VIII inilah yang juga menyamakan rasa rasa cintanya kepada tanah air, Republik Indonesia.

*Berjuang Untuk RI*

Pada pertengahan bulan Agustus 1949 Pakubuwono XII menjadi menteri negara sementara, sekaligus menjadi salah satu wakil delegasi Indonesia mendamping Mohammat Hatta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Belanda. Sebagai warga negara yang cinta tanah airnya, di tahun 1961, Pakubuwono XII menanggalkan kapasitasnya sebagai seorang raja, dan memilih menjadi salah satu di antara 300 peserta program wajib militer di Kramatjati Jakarta, masa pendidikan kurang lebih selama 4 bulan.

Pemerintah Indonesia berdasarkan SK No. 70/SKEP/IX/1995, tanggal 26 September 1995, memberikan Penghargaan dan Medali Perjuangan Angkatan ’45 kepada Pakubuwana XII. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada Pakubuwana XII yang pada masa awal kemerdekaan merupakan raja pertama di Indonesia yang menyatakan setia dan berdiri di belakang pemerintah republik. Pada tanggal 11 Juni 2004, raja yang di masa revolusi memperoleh pangkat militer kehormatan (tituler) Letnan Jenderal dari Presiden Soekarno ini, tutup usia.

Oleh : Kolonel Sus Yuto Nugroho_

 

Related posts