JAKARTA, KLIK7TV.CO.ID – Sebagai Praktisi Seni, khususnya Seni Tari Klasik Jawa, yang loyal dan konsisten dengan Tarian tersebut, mengantarkan Yekti Tri Wahyuni sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) dari 2022 sampai saat ini.
Dedikasinya dibidang Seni Budaya tidak diragukan lagi. Hal inilah Yekti Tri Wahyuni diajak oleh Mayor Jenderal (Purn) Hendardji Soepandji pada 2017 yang lalu untuk membentuk KSBN dan saat ini Yekti Tri Wahyuni menjabat Sekjen KSBN.
Kepada Klik7tv.co.id di Jakarta baru baru ini, Yekti Tri Wahyuni menuturkan, KSBN yang berdiri sejak 2017, telah melakukan banyak kegiatan di dalam dan luar negeri, mengangkat peran seni dan budaya nasional, seperti tertuang dalam Undang-Undang (UU) No 5 tahun 2017 soal kemajuan kebudayaan.
“Dalam UU yang lahir bersamaan dengan berdirinya KSBN, disebutkan ada sepuluh unsur kebudayaan yang harus dikembangkan, meliputi Tradisi Lisan, Manuskrip, Adat Istiadat, Ritus, Pengetahuan Tradisional, Teknologi Tradisional, Seni, Bahasa, Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional,” jelas Nunik sapaan akrab Yekti Tri Wahyuni ini.
KSBN kata Nunik, turut memajukan seni dan budaya nusantara dengan kekuatan mandiri. “Dalam hal memajukan seni dan budaya, kami sadar tidak mungkin mengandalkan seratus persen dari Pemerintah,” ucap Nunik.
Menurutnya, dalam organisasi KSBN, turut melindungi dan melestarikan sepuluh unsur kebudayaan tersebut. Seni dan budaya ini bukan hanya soal menari saja..
Dalam perjalanan organisasi, KSBN yang kini memiliki perwakilan di 19 Provinsi (Dewan Pengurus Wilayah atau DPW), berusaha sekuat tenaga secara mandiri untuk ikut mengembangkan kearifan lokal di seantero nusantara.
Nunik menjelaskan, pada 2025 KSBN menyoroti keberadaan Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah, untuk diberdayakan lebih luas. Karena di Taman Nasional Tanjung Puting ini terdapat satwa orangutan, yang kini keberadaannya sangat langka di dunia.
“DPW KSBN Kalimantan Tengah nantinya akan bekerjasama dengan Pemda setempat untuk membuar kegiatan disana,” terang Nunik yang kelahiran Solo, Jawa Tengah.
Kini, Nunik disamping mengurus kegiatan di Dewan Pengurus Pusat KSBN, juga terus menari sesuai keahliannya yang ditekuni sejak SD. Ia aktif di Sanggar Padnecwara.
“Menari itu sudah melekat sejak saya kecil. Meski saya pernah bekerja di Pertamina dan ditempatkan di Balikpapan (Kalimantan Timur), saya pun tetap mengajar Tari dengan komunitas kantor saya,” ungkapnya.
Nunik menceritakan, ia waktu kuliah mengambil jurusan Teknik Kimia di Universitas Diponegoro (Undip).
Waktu Nunik semasa sekolah, selaku ikut lomba tari dan menang terus. Yang paling berkesan dalam lomba tari adalah lomba tari yang lawannya adalah Gusti Murti (Wakil Solo) dan Nunik adalah Wakil Semarang. “Ini menjadi penyemangat saya, oh saya bisa dan terus terus untuk menari. (ARMAN R)