JAKARTA, KLIK7TV.CO.ID – Kepala Staf Komando Lintas Laut Militer Laksma TNI Retiono Kunto mewakili Panglima Kolinlamil menyampaikan Keputusan Konsep Umum Pelibatan Kolinlamil dalam menghadapi kontijensi tahun 2023.
Kepala Staf Kolinlamil menyampaikan rencana pelibatan Kolinlamil dalam menghadapi kontinjensi (Rentinkon) tahun 2023 dengan mempersiapkan suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi.
Dalam mensikapi situasi yang belum pasti tersebut, Kolinlamil menyiapkan setiap sumber dayanya dalam rangka mengantisipasi peristiwa yang tidak direncanakan dan kemungkinan terjadi di wilayah kerja Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, II dan III.
Secara umum ancaman yang dapat mengganggu keutuhan bangsa dan negara yang dihadapi TNI sebagai komponen pertahanan negara meliputi ancaman bersenjata dan non bersenjata. Untuk ancaman bersenjata dapat bersumber dari state actor maupun non state actor diantaranya pelanggaran wilayah dan kedaulatan, ancaman teroris, gerakan separatis bersenjata, pemberontakan bersenjata, konflik horizontal, ancaman terhadap Presiden dan Wapres, ancaman terhadap tamu Negara serta kontijensi lainnya.
Sedangkan ancaman non bersenjata meliputi ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya. Ancaman lainnya yang perlu diwaspadai adalah bencana alam mengingat Indonesia berada wilayah ring of fire.
Kondisi aktual ancaman bersenjata yang saat ini dihadapi berupa pelanggaran wilayah dan eksistensi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang dalam beberapa waktu terakhir telah menimbulkan korban jiwa dari pihak TNI, sedangkan ancaman non bersenjata masih terkait dengan pandemi virus Covid-19 dan kejadian bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Penyampaian Keputusan Konsep Umum Pelibatan Kolinlamil dalam menghadapi kontijensi tahun 2023 sebelumnya diawali dengan penyampaian perkiraan intelijen terkini oleh Asisten Intelijen Panglima Kolinlamil, Kolonel Laut (E) Monang Hatorangan mengenai isu global dan regional yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada kedaulatan, keselamatan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sedangkan Asops Panglima Kolinlamil, Kolonel Laut (P) Nanan Isnandar dalam paparan konsep strategi pelibatan menyampaikan dengan adanya ancaman tersebut, Kolinlamil sebagai Kotama operasi dan pembinaan menyiagakan alutsista berupa 12 KRI pada kurun waktu tahun 2023 untuk mendukung operasi berupa angkutan laut militer di seluruh wilayah Kogabwilhan I, II dan III dengan pentahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.
“Kolinlamil menyiagakan 12 KRI untuk mendukung operasi dukungan angkutan laut ke seluruh wilayah Kogabwilhan I, II dan III menghadapi renlibat kontijensi 2023,†jelas Asops Pangkolinlamil.
“Kontinjensi dapat terjadi pada waktu di luar perkiraan, namun dapat diantisipasi dan diprediksi dari perkembangan lingkungan strategis. Yang paling penting bagaimana menyikapi kontijensi itu agar unsur-unsur siap dikerahkan, untuk itu harus kita upayakan semaksimal mungkin agar unsur-unsur kita harus selalu dalam kondisi siap siaga.†tandas Kepala Staf Kolinlamil.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Irkolinlamil, Staf Ahli C bidang operasi, para Asisten dan Kadis/Kasatker dan para Komandan Satlinlamil. @Red/(Dispen Kolinlamil)