DEPOK, KLIK7TV.CO.ID -Â Ketua Umum Gema Batak Nusantara(GBN) Ramuddin Bagariang,SH mengutuk keras pemboman Gereja Katedral Makassar pada saat Misa atau ibadah berlangsung oleh orang yang tidak bertanggung jawab atau anti Pancasila dan kesatuan NKRI.
Pengeboman tersebut terulang kembali saat ini dimana kita sudah melupakan tragedi serupa yang terjadi beberapa tahun lalu dengan cara Bom bunuh diri” ungkap Ramuddin di kantor GBN jalan Tole Iskandar Depok.
Harapannya marilah kita menjaga NKRI dari penyusup yang benci NKRI dan merusak perdamaian di Indonesia ini,karena saat ini Indonesia sebagai negara maju dan berkembang serta hidup dalam keberagaman yang baik,”ujar Ketum GBN.
Dalam keterangnanya Pastor Gereja Katedral Makassar, Wilhelmus Tulak, menjelaskan bom bunuh diri terjadi tepat di depan gerbang gereja pada pukul 10.30 WITA usai ibadah kedua atau misa kedua.
“Jadi umat yang ikut ibadah kedua sudah pulang. Nah, kebetulan gereja kami ada beberapa pintu masuk dan pintu keluar sehingga tidak terkonsentrasi pada salah satu pintu,” kata Tulak dalam wawancara dengan Kompas TV, Minggu (28/3).
Ia menjelaskan dua orang yang diduga pelaku bom bunuh diri mengendarai motor dan mencoba masuk ke dalam saat transisi menuju ibadah ketiga. Namun, aksi tersebut digagalkan oleh petugas keamanan yang sudah mengamati.
“Menurut penuturan petugas keamanan saya, dia sudah melihat bahwa ada dua orang mencurigakan. Lalu diamati dan ternyata betul nekat masuk ke lokasi gereja tapi ditahan,” kata Tulak
Ia melanjutkan, “Nah jam 11.00 WITA ada lagi ibadah ketiga, itu (umat) yang pada datang. Jadi, sebetulnya sedang terjadi pergantian umat yang selesai beribadah dan yang akan beribadah.”
Tulak mengingat bom meledak beberapa saat setelah ia selesai menunaikan ibadah kedua. Kala itu ia masuk ke dalam kamar untuk mengganti pakaian dan seketika bom meledak yang terdengar sangat keras.
Menurutnya, kerasnya ledakan bom itu terlihat dari seluruh kaca hotel yang berada di sebelah Gereja Katedral Makassar pecah. Sejumlah umat yang berada di dekat ledakan mengalami luka-luka, begitu pula dengan petugas keamanan yang menahan pelaku.
“Jadi, itu saja yang saya sampaikan, bahwa kejadian ini tidak membawa korban nyawa untuk pihak gereja. Untuk sementara peribadatan hari ini saya tiadakan,” kata Tulak.@EFAT