JAKARTA, KLIK7TV.CO.ID – Saat konvoi melintas di Laut Jawa, tiba-tiba prajurit pengawas anjungan melaporkan kemunculan pesawat tidak dikenal. Melihat adanya pesawat tempur tak dikenal melintas, alarm tanda bahaya diikuti instruksi isyarat “peran tempur†memenuhi ruangan-ruangan masing-masing KRI. Di anjungan komunikasi radio saling bersahutan. KRI Teluk Youtefa-522 langsung mengambil alih komando, lalu memerintahkan semua KRI untuk membentuk formasi anti serangan udara. Kemudian, meningkatkan derajat kesiagaan dan mengaktifkan sensor anti serangan udara. Semua personel menempati pos tempur di kapal sesuai buku induk tempurnya.
Senjata anti serangan udara diawaki. Personel pengawak senjata langsung mengarahkan laras senjata ke sumber datangnya pesawat tempur tidak dikenal. Mereka menunggu perintah untuk buka kunci dan laksanakan penembakan. Senjata siap ditembakkan untuk melakukan serangan balasan ataupun untuk pertahanan.
Hal tersebut merupakan simulasi dari kegiatan latihan Air Defence Exercise (ADEX) yang digelar oleh Staf Operasi Satuan Lintas Laut Militer 2 bagi unsur KRI jajaran Satlinlamil 2 meliputi KRI Teluk Youtefa-522 sebagai Officer Conducting Serial (OCS), KRI Teluk Bintuni-520, KRI Teluk Youtefa-522, KRI Teluk Parigi-539 dan KRI Teluk Lampung-540 yang dilaksanakan di Dermaga Madura, Tanjung Perak Surabaya, Selasa (22/2).
Komandan Satlinlamil 2 Kolonel Laut (P) Muhammad Nizarudin menjelaskan latihan mingguan unsur KRI kali ini adalah Serial Drill ADEX (Air Defence Exercise) yang mensimulasikan adanya pesawat udara musuh yang mengancam konvoi empat KRI sehingga seluruh unsur melakukan peran bahaya udara. Bertindak sebagai AAWC (Anti Air Warfare Coordinator) adalah KRI Teluk Youtefa-522 yang bertugas mengatur laporan sergapan udara, formasi dan pengarahan senjata pertahanan udara.
Dalam latihan ini memfokuskan pada materi prosedur komunikasi taktis dalam simulasi peran pertahanan udara dan menguji kecepatan prajurit untuk menempati pos tempurnya dalam menghadapi peran pertahanan udara.
Latihan mingguan unsur-unsur KRI dari satuan pelaksana Kolinlamil merupakan penekanan dari Panglima Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma agar setiap prajurit Kolinlamil selalu mengisi waktu dengan berlatih guna meningkatkan profesionalismenya secara berkala dan berlanjut. Hal tersebut adalah wujud implementasi dari program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono tentang pembangunan sumber daya manusia TNI AL dan penyelarasan doktrin, operasi latihan dan sistem pelatihan yang fleksibel dan adaptif terhadap dinamika situasi terkini.@Red
(Dispen Kolinlamil)