MEDAN, KLIK7TV.CO.ID – Rapat Koordonasi Pendidikan bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri , 18 – 19 – 2023 lalu masih menyita perhatian banyak khalayak.C’
Terutama dari produk yang dihasilkan para anak bangsa ini. Dan, itu patut dibanggakan, ternyata mereka bisa dan itulah yang dipamerkan pada hari itu di halaman kantor Gubernur Sumatera Utara itu.
Banyak perhatian masyarakat pada hasil karya anak anak SMK ini, dan salah satu yang paling menyedot perhatian adalah stand pameran dari SMK Negeri 1 Kisaran.
Bersama Kepala Cabang Dinas Pendidikannya Kurnia Utama, MSi, SMK 1 Kisaran tampil dengan hasil fashion dan kuliner.
Bagi pengunjung, hasil karya anak anak SMK 1 Kisaran tersebut bisa langsung dimakan maupun dibeli.
Namun tidak itu saja potensi yang ada di SMK Kisaran, sekolah kejuruan lainnya seperti SMK 2, Sekolah Pembangunan Perhatian Asahan,SMK Setia Janji,SMKN Air Batu,SMKN Bandar Pasir Mandoge, SMKN 1 Pulo Rakyat, SMKN Air Joman, SMKN 1 Meranti dan SMKN Sri Kepayang juga memiliki produk unggulan. Seperti pupuk cair, beras, bibit kelapa sawit bisa merupakan produk unggulan dari sekolah berbasis pertanian.
Masih ada lagi produk unggulan berupa sabun pencuci piring,produk makanan cookies, bakery, sandal, dan rajutan.
Ada juga berupa minyak seperti minyak kelapa, kemiri, dan minyak sere . Hasil akhir turunannya berupa sabun pencuci piring.
Hasil produk dari SMK yang mengambil jurusan tata boga ada abon sembunyi pedas ma nis, steak tulang ikan, biskuit rumputi, dim sum, udang, Nuget ikan, pangsit ebi, kaki naga, dan sosis ikan.
Sayang produk – produk tak dapat di pasarkan secara berkala dan berkelanjutan kepada konsumen karena terganjal regulasi yang belum ada.
“Inilah kendala kami dalam memasarkan produk SMK, kita memerlukan payung hukum yang jelas. Sehingga saat produk ini sampai ke tangan konsumen, guru maupun kepala sekolah yang bertindak selaku manager tak terjerat hukum, ” kata Kurnia Utama yang akrab dipanggil bang Tama ini.
Seperti yang pernah terjadi pada Kepala Sekolah SMKN 1 Air Joman Sulistyo saat menangani perbaikan pada mobil para SKPD di Batu Bara. Dirinya bahkan sudah dipanggil kejaksaan saat itu.
” Itulah kendalanya, tak ada payung hukum yang melindungi produk SMK ini sehingga tak dicurigai,” kata Sulistyo di tempat berbeda.
Belajar dari pengalaman Sulistyo dan juga Nurdengsi (kepala sekolah SMK Setia Janji) saat memasarkan produknya.Itulah pentingnya
Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD) tersebut. BLUD sendiri merupakan sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibitas dalam pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya.
Sehingga sekolah dapat berupa badan usaha layaknya perusahaan dan kepsek dapat bertindak selaku manager. Dengan demikian produk yang dihasilkan mendapat kepercayaan dari konsumen dan pengelolaan keuangan dapat berdiri sendiri. Seperti yang berlaku di Jatim dan Riau.
Dengan demikian produk dari 8 SMK yang tersebar di Batubara seperti SMKN 1 Air Putih, SMK 1 Lima Puluh, SMK 1 Talawi, Tanjung Tiram, Indra Pura, SMKS Amir Hamzah tak terhalang lagi saat memasuki pasar. Baru benar benar SMK bisa !!!@(mp/sbm)