YOGYAKARTA, KLIK7TV.CO.ID – Pohon Sukun banyak tumbuh di halaman Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala. Selain sebagai perindang, pohon yang bernama latin Artocarpus altilis ini juga diambil buahnya untuk dijadikan aneka macam menu makanan. Namun yang lazim, hanya digoreng untuk menemani minum kopi atau teh hangat.
Satu biji Sukun beratnya sekitar 1 sampai 3 kilogram. Buah yang juga dikenal sebagai buah roti alias breadfruit ini jatuh dari pohon tidak harus menunggu usia matang.
Di balik macam-macam manfaatnya, tingginya pohon Sukun yang tumbuh subur di halaman Muspusdirla menjadi potensi bahaya. Apalagi saat berbuah.
Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Kolonel Sus Yuto Nugroho mengatakan, saat berbuah pohon sukun bisa menjadi potensi bahaya bagi pengunjung.
“Saat pohon Sukun berbuah, bisa menjadi potensi bahaya karena buah Sukun tidak kenal waktu dan tidak bisa ditebak kapan jatuhnya, sehingga membahayakan pengunjung yang sedang duduk-duduk santai di bawahnya,” jelas Kolonel Sus Yuto Nugroho, Rabu (18/1).
Pemangkasan Pohon Sukun, terang Kolonel Sus Yuto Nugroho bukan untuk menghilangkan suasana teduh namun lebih kepada memberikan rasa aman bagi pengunjung. Di samping juga untuk menghindarkan beberapa koleksi pesawat yang berada di dekatnya agar tidak kejatuhan buah atau ranting.
Terkait pemangkasan beberapa Pohon Sukun, Kolonel Sus Yuto Nugroho meminta maaf karena mengurangi kenyamanan pengunjung Muspusdirla.@Red